Kamis, 26 Maret 2009

RELIGIUS

Bupati Bukan MTQ XXXV dan FSN XX Tingkat Kabupaten Tapanuli Tengah
Tapteng,Batak Pos
Bupati Tapanuli Tengah Drs Tuani Lumbantobing MSi membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXXV dan Festival Seni Nasyid ke XX di lapangan sepakbola Pandan, Kamis malam (25/3). Acara pembukaan diwarnai dengan pemukulan bedug oleh Bupati Tapteng serta unsur muspida plus dan panitia pelaksanan yang dilanjutkan dengan penyerahan tropy bergilir Bupati Tapteng ke panitia pelaksanan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapteng, Drs Ngadiman KS mengucapkan, terima kasih kepada Pemkab Tapteng yang bergitu gigih menggerakan roda pembangunan di Kabupaten Tapteng yang meliputi sektor kehidupan baik pembangunan fisik maupun spiritual.
“Pada malam hari ini dilaksanakan MTQ yang merupakan kegiatan Nasional yang setiap tahun dilakukan Pemkab Tapteng. Panitia telah menyampaikan kepada kami bagi qori’ dan qori’ah terbaik untuk golongan dewasa putra/i akan diberikan hadiah menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah” katanya.
Hal tersebut, didukung oleh Bupati Tapteng Drs Tuani Lumbantobing MSi dalam sambutannya dan mengatakan, kegiatan musabaqah tilawatil qur’an dan festival seni nasyid merupakan upaya untuk menggali dan memahami pemahaman isi kandungan Al-Qur’an baik untuk pribadi, maupun kaum muslimin dan muslimat yang mengikuti kegiatan MTQ ini.
“Malam ini kita kembali menggelar kegiatan ini bukanlah semata-mata kegiatan seremonial belaka, melainkan upaya untuk mengembangkan kemampuan dari masing-masing peserta sekaligus mengeratkan tali silaturahmi diantara sesama umat beragama yang hidup rukun damai dalam menjalankan aktivitas,” katanya.
Dijelaskannya, banyak hikmah yang terkandung melalui kegiatan ini, salah satunya adalah pembinaan mental spiritual bagi kaum muslimin dan muslimat pada khususnya, masyarakat Tapanuli Tengah umumnya.
“Kita sangat membutuhkan orang yang berjiwa besar membangun serta mampu bekerja keras dalam mencapai peningkatan derajat kehidupan. Kami dari pemerintah sangat menyambut baik apabila ada upaya dari masyarakat untuk menggelar kegiatan keagamaan yang bersifat pembinaan mental,” pungkasnya.
Bupati juga mengimbau kepada kaum muslimin dan muslimat yang ada di kecamatan Pandan dan sekitarnya, agar dapat meluangkan waktu untuk hadir di kegiatan MTQ dan FSN ini, mendengarkan lantunan merdu dari para peserta MTQ dan FSN.
“Kepada saudara-sudara yang non muslim mari kita bersama-sama menghormati, menjaga ketertiban selama berlangsungnya kegiatan MTQ dan FSN tahun 2009 ini. Kepada peserta tunjukan kemampuan andan masing-masing. Kami harapkan dewan hakim/ juri untuk dapat memberikan penilaian objektif dan rasional kepada seluruh peserta,” pintanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Tapteng H Maratua Siregar dalam sambutannya mengucapkan, terima kasih kepada panitia pelaksana yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga pelaksanaan MTQ dan FSN dapat berjalan dengan meriah dan penuh hikmah.
“Kepada para kafilah peserta MTQ dan FSN perwakilan kecamatan, kami mengucapkan selamat bermusabaqah, baik dalam membaca kalam Ilahi maupun seni nasyid ‘Pastabiqul khairat’ semoga dengan adanya momen ini dapat melahirkan penampilan yang berbentuk kreasi baru dalam seni qira’at Al Qur’an maupun dalam seni nasyid yang dapat menyentuh rasa seni orang yang mendengarkan,” tukasnya.
Ia juga berpesan kepada siapa nantinya yang menjadi pemenang untuk dapat berpacu lagi dengan waktu dan berlatih, karena yang keluar sebagai juara nantinya akan berhadapan dengan juara-juara dari daerah kabupaten kota lainnya di tingkat Provinsi dan mampu membawa nama baik Tapteng.
Sebelumnya, dalam laporan ketua panitia Baharuddin Manik SE menjelaskan, bahwa pada pelaksanaan MTQ ke 35 dan FSN ke 20 ini diikuti 18 kecamatan se-kabupaten Tapteng. Dan cabang yang diperlombakan antara lain, Tilawah dari tingkat Tartil, anak-anak, remaja sampai tingkat dewasa Putra/I, Fahmil Qur’an, Syahril Qur’an, Khottil Qur’an dan festival seni nasyid putra/i.
“Ke 18 kecamatan tersebut terdiri dari, kecamatan Manduamas 22 orang, Sirandorung 24 orang, Andam Dewi 25 orang, Barus 47 orang, Sosorgadong 20 orang, Sorkam Barat 50 orang, Sorkam 31 orang, Kolang 44 orang, Sitahuis 18 orang, Tapian Nauli 24 orang, Sarudik 32 orang, Pandan 50 orang, Tukka 40 orang, Badiri 60 orang, Pinangsori 11 orang, Lumut 22 orang, Sibabangun 30 orang dan Suka Bangun 10 orang,” sebutnya.
Acara ini juga turut dihadiri Muspida dan Muspida Plus Pemkab Tapteng, Ketua TP PKK Tapteng Ny Tunani Dina Riama br Samosir, Ketua Dharma Wanita, serta ribuan masyarkat Tapteng (Jason Gultom)
Keterangan Foto:
Bupati Tapteng, Drs Tuani Lumbantobing MSi saat memberikan Trophy Bergilir Bupati Tapteng kepada Ketua Panitia MTQ ke XXXV dan Festival Seni Nasyid ke 20 Baharuddin Manik SE, di lapangan Sepakbola Padan, Kamis malam (25/3). (Batak Pos/ Jason Gultom)


PERTANIAN

Panen Perdana Padi Hibrida di Kabupaten Tapanuli Tengah
1 Hektare Hasilkan 10 Ton
Tapteng, Batak Pos
Uji coba penanaman padi jenis Hibrida di Kabupaten Tapanuli Tengah telah membuahkan hasil yang memuaskan. Hal itu ditandai dengan panen perdana pencontohan padi Hibrida di Kelurahan Huta Balang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, Rabu (25/3). Panen perdana ini menghasilkan 10 ton per hektare.
Menurut laporan Kadis Pertanian Tapteng, Ir Happy Silitonga, uji coba penanaman padi jenis Hibrida ini adalah hasil perpaduan teknologi dari China dan lokal, yang tenaga kerjanya murni petani yang ada di Kabupaten Tapteng yang dikawal para PPL (Petugas penyuluh lapangan) dan Dinas Pertanian Tapteng.
“Uji coba penanaman padi jenis Hibrida ini dilakukan di lahan 2ha yang dikerjakan oleh petani kita yang benar-benar serius, karena metode teknologi yang digunakan dari China ini berbeda dengan sistim pola tanam di daerah kita ini umunya di Indonesia. Pola tanamnya mengunakan sistim 1 batang padi untuk 1 lobang, dan waktu panenya hanya 115 hari mulai dari penyamaian. Tinggi batang padi 108cm, jumlah butir satu melai 215 butir. Jika dihitung secara sistemastis 1ha mampu menghasilkan 18,67 ton,”katanya.
Namun karena ini masih uji coba perdana lanjut Happy, hasil yang diperoleh masih 10 ton/ha. Memang kalau dilihat dari jenis tanah yang ada di daerah kita ini banyak mengandung zat asam (hirta) ditambah lagi dengan serangan hama seperti tikus dan burung. “Ini merupakan kendala bagi kita, dan saat ini kita sedang mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Kami yakin kedepan dapat kita atasi sehingga hasil panen dapat meningkat minimal 12-14 ton/ha,”sebutnya.
Sementara itu menurut penjelasan David dan Mr Lewis Investor dari China mengatakan, bahwa jenis bibit padi Hibrida ini mampu membawa peningkatakan hasil panen bagi petani khususnya di Tapteng ini. Karena pertama kali yang berani melakukan uji coba ini bersama dengan kami hanya Pemkab Tapteng, dan kami juga merasa bangga dengan semangat kerja para kelompok tani yang ada di Tapteng ini. “Kami yakin kelak Tapteng ini menjadi pensuplay beras karena lahannya sangat luas. Terimakasih kepada Bupati Tapteng yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untu melakukan uji coba ini,”katanya.
Pada kesempatan itu Bupati Tapteng, Drs Tuani Lumbantobing menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan uji coba dan panen perdana percontohan padi Hibrida tersebut. Menurutnya, Pemkab Tapteng akan melanjutkan uji coba tahap kedua.
“Kita akan lanjutkan uji coba tahap ke dua di lahan 40 ha, lahannya sudah kita siapkan. Saya yakin hasilnya nanti akan lebih memuaskan lagi, karena uji coba tahap pertama ini sudah kita dapatkan apa yang menjadi kendala. Untuk itu saya mengajak seluruh para petani untuk benar-benar serius mengikuti sistim yang diterapkan. Kita bersyukur karena ada investor yang mau bekerjasama dengan kita untuk memberikan perubahan, karena tanpa bantuan dari investor kita tidak dapat merubah Tapteng ini,”tegasnya.
Menurut Bupati, selama ini petani di Tapteng hanya mampu menghasilkan 4-5ton/ha, namun hari ini kita sudah melihat dengan nyata, dari 1ha mampu menghasilkan 10ton, dan jika dihitung dengan harga gabah saat ini sekitar Rp2400/kg, maka petani mendapatkan hasil Rp24juta sekali panen saja. Dengan menggunakan bibit Hibrida ini petani bisa panen 3 kali setahun. “Mari kita berhitung berapa penghasilan petani. Makanya saya tidak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk tetap berpacu dan bekerja kerjas. Tidak ada lagi waktu untuk membahas yang tidak perlu apalagi menghujat orang lain. Selain itu juga, investor dari China ini akan mengembangkan peremajaan pohon karet di Tapteng ini sehingga hasil karet akan meningkat. Bukan itu saja, para investor ini akan membangun docking kapal. Marilah kita berdoa agar pembangunan dan investor yang datang ke Tapteng selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, dan mari kita menjaga keamanan di Tapteng ini, jika daerah ini tidak aman, maka investor tidak bakalan mau dating ke tempat kita ini,”ajaknya.
Acara panen perdana ini dihadiri Muspida Plus, Kapolres Tapteng, Danlanal, Dansatradar, Kodrat Syah selaku mitra investor asal China di Indonesia, Kadis Pertanian Simalungun, Kadis Pertanian Tapsel, Kadis Pertanian Padangsidimpuan masing-masing mewakili Kepala Daerah, kelompok tani se Kabupaten Tapteng, Distributor pupuk Puskud GCS, dan Distributor benih padi unggul dari PT Petani Jakarta.
Pada kesempatan itu juga Bupati bersama Muspida Plus dan tokoh agama, tokoh masyarakat memberikan ulos kepada para investor dan rombongan sebagai ungkapan terimkasih masyarakat Tapteng. (Jason Gultom)
KETERANGAN FOTO:
Bupati Tapteng Drs Tuani Lumbantobing, MSi didampingi Istri Dina Riaman br Samosir didampingi Muspida dan pihak Investor asal China saat panen perdana di Keluarahan Huta Balang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng, Rabu (25/3). Panen padi jenis Hibrida ini menghasilkan 10 ton/Hektare. (Batak Pos/Jason Gultom)