Selasa, 04 Agustus 2009

Pendidikan

Akbar Tanjung Kukuhkan 247 Siswa SMA Matauli Pandan

Tapteng, BATAKPOS

Sebanyak 247 siswa baru SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, Sumatera Utara, angkatan ke XVI dikukuhkan oleh Dewan Pembina Yayasan Matauli, Dr. Ir. H. Akbar Tanjung, Selasa (4/8) di Kampus SMAN 1 Plus Matauli Pandan. Dari 854 calon siswa yang mendaftar ke SMA Matauli, hanya 247 orang yang dinyatakan lolos seleksi dan dikukuhkan menjadi siswa-siswi SMA Negeri Matauli Pandan, tahun pelajaran 2009-2010.

Acara pengukuhan ini pun ditandai dengan penyematan baret dan tanda pangkat kepada perwakilan siswa baru oleh Akbar Tanjung, yang dilanjutkan dengan pemberian penghargaan bagi siswa kelas XI-XII yang berprestasi.

Kepala Sekolah SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Drs Sumartono dalam laporan akademiknya mengatakan, bahwa lulusan dari SMA Matauli Pandan tahun pelajaran 2008-2009 telah memperoleh tempat di pernguruan tinggi negeri serta diterima di Akmil, di Akpol, di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, di Swiss German University (SGU), ITB, UI, IPB, Unpad, UPI, UNS, USU, Unimed, dan universitas lainnya.

Sementara itu dalam arahannya, Akbar Tanjung menjelaskan kembali apa dasar dan tujuan didirikannya SMA Matauli Pandan. “Sekolah ini kami dirikan tahun 1993 oleh beberapa putra daerah Tapteng yang ada di Jakarta, dengan tujuan ingin memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya khususnya bagi masayarakat Tapteng-Sibolga. Namun seiring dengan perkembangan sekolah ini, SMA Matauli membuka diri untuk menerima siswa dari luar daerah karena sesuai dengan visinya, memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putri bangsa ini (Center Exellence),”jelasnya.

Dengan kehadiran Sekolah ini lanjut Akbar, banyak daerah-daerah lain yang terinsfirasi untuk mendirikan sekolah unggulan. Seperti di Sipirok, di Balige Yayasan Sopo Surung, dan juga SMA Unggulan Sibolga. “Semuanya itu bertujuan untuk berlomba-lomba memberikan pendidikan yang terbaik. Walau pun demikian, SMA Matauli tetap siap untuk bersaing dan menjadi unggul dari sekolah-sekolah lain. Karena kami dari pihak yayasan selalu berusaha untuk mencarikan guru-guru yang profesional. Untuk itu banggalah anda menjadi siswa SMA Matauli Pandan, karena namanya sudah cukup terkenal, dan alumninya sudah banyak yang menduduki posisi penting di dalam negeri ini.”tegasnya, yang disambut dengan tepuk tangan para undangan.

Ia pun berpesan kepada seluruh siswa SMA Matauli Pandan, agar tetap menjaga nama baik sekolah, serta menjaga disiplin. Dengan demikian jiwa pengabdian bagi bangsa ini dan cinta tanah air menjadi modal bagi generasi penerus bangsa khususnya siswa-siswi SMA Matauli Pandan. “Saya juga berpesan kepada para orangtua siswa, agar tetap memberikan motivasi dan kontribusi bagi anak-anak kita, sehingga cita-cita mereka menimbah ilmu di sekolah ini dapat terwujud dengan baik,”harapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Tapteng, Ir Effendi Pohan dalam sambutannya mengatakan, cukup bangga atas kehadira SMA Matauli Pandan yang telah mencetak generasi penerus bagi bangsa ini, khususnya bagi putra-putri Tapteng.

Usai acara pengukuhan, dilanjutkan dengan pertunjukan atraksi belada diri, sendra tari, Marching Band, serta barisan diviley persembahan dari siswa/I SMA Matauli Pandan. Acara ini juga turut dihadiri, Wakil Wali Kota Sibolga, H Afifi Lubis, Ketua DPRD Sibolga, Caklul Umur Situmeang, Ketua DPRD Tapteng H Maratua Siregar, Wakil Bupati, Ir Effendi Pohan, Wakil Bupati Tapsel, Ir H Alpin Rapolo Siregar, Kapolres Tapteng, Kapolres Sibolga, dan undangan lainnya. (Jas)

Keterangan Foto

KUKUHKAN SISWA BARURata Penuh

Ketua Yayasan Matauli, Dr Ir H. Akbar Tanjung saat mengukuhkan 247 siswa baru SMAN 1 Plus Matauli Pandan, tahun pelajaran 2009-2010 di Kampus Matauli Pandan, Selasa (4/8). (batakpos/Jason gultom)

Crime

Diduga Dirampok, Perawan Tua Bersimbah Darah di Ladangnya

Tapteng, BATAKPOS

Tindak kriminal kembali terjadi di wilayah hukum Polres Tapanuli Tengah, Senin (3/8) sekira pukul 19.30 WIB, warga Lingkungan III Simaninggir, Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, dihebohkan dengan ditemukannya tubuh Riati boru Hutabarat (45), tergeletak bersimbah darah di areal ladang miliknya.

Informasi yang dihimpun BATAKPOS, Selasa (4/8) dari tiga orang saksi mata, Files br Sitompul (48), Rohani br Sitompul beserta adik kandungnya Beria br Hutabarat, di RSU FL Tobing Sibolga, mengatakan, bahwa tubuh korban mereka temukan di dalam pondok-pondok (sopo) yang berada di ladang korban dengan posisi korban tertelungkup serta bersimbah darah di kepalanya.

Menurut pengakuan Files br Sitompul, bahwa awal kejadiannya adalah saat adik korban memberitahukan kepadanya bahwa sampai pukul 18.00 WIB korban belum kembali ke rumahnya dari ladang. Mendengar hal itu, mereka bertiga beranjak menuju ke arah ladang korban. Sesampainya di sana, mereka menemukan tubuh korban bersimbah darah yang merupakan bekas pukulan benda tumpul dibagian depan kepala dan belakang. Selanjutnya mereka berusaha mendudukkan korban, namun langsung terjatuh lagi, dan kemudian salah seorang dari mereka langsung menghubungi warga dan pihak kepolisian guna memberikan pertolongan.

”Kami hanya melihat tubuh korban telah tergeletak di ladang yang biasa dikelolanya dengan kondisi berlumur darah. Entah apa yang menyebabkannya, tapi saat kami mendudukkannya, korban masih sempat mengigau, ”Unang itong, unang itong, modom ma hita” (Jangan ito, jangan ito, tidurlah kita) sebanyak tiga kali, kemudian korban tidak sadarkan diri.

Oleh warga dan Polsek Kolang, korban Riati br Hutabarat dibawa ke RSU dr FL Tobing Sibolga untuk mendapatkan perawatan. Pihak RSU dr FL Tobing Sibolga menyatakan, kondisi korban masih belum stabil, dimana Riati br Hutabarat mengalami luka di bagian depan dan belakang kepala, diduga akibat hantaman benda tumpul.

Lebih lanjut diakui Files, saat mereka menemukan korban, kalung dan sebuah gelang yang biasa dikenakan korban sudah tidak ada lagi melingkar di leher dan tangannya. ”Saat korban kami temukan, kalung seberat 25 gram (10 mas) dan sebuah gelang tangan yang dipakai korban sudah tidak ada lagi. Sehingga kami menduga bahwa korban dirampok,” kata mereka seraya menambahkan, beberapa bulan sebelumnya juga rumah korban mengalami pembongkaran dengan hilangnya beberapa gelang emas dan sejumlah uang milik korban.

Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Drs Reynhard Silitonga SH, melalui Perwira Penghubung (Pabung), Kompol Muchsin saat dikonfirmasi via selularnya, Selasa (4/8) membenarkan adanya seorang perempuan mengalami luka di kepala yang diakibatkan benda tumpul di areal perkebunan desa Poriaha Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng. Dia mengatakan pihak kepolisian belum mengetahui motif maupun pelaku penganiayaan terhadap gadis tersebut.

“Kami masih menyelidiki kasus ini. Sebab, belum ada ditemukan alat bukti serta jejak pelaku penganiayaan. Jadi, untuk sementara kami belum dapat menyimpulkan motif penganiayaan yang menimpa korban,” ungkap Kompol Muchsin. (Jas)

Keterangan Foto

KORBAN PERAMPOKAN

Riati boru Hutabarat (45) saat dirawat di RSU FL Tobing, Sibolga. Korban diduga korban perampokan saat berada di ladangnya. (batakpos/jason gultom)

Kebijakan

Dana PNPM Rp3,12M Untuk 20 Kecamatan Disosialisasikan

Tapteng, BATAKPOS

Pemerintah pusat mengucurkan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp8,6 Triliun untuk seluruh Kecamatan di Indonesia yang berbasis kantong–kantong kemiskinan. Dari jumlah itu, total dana PNPM-M yang diterima Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, sebesar Rp3,12 miliar yang dialokasikan ke 20 Kecamatan.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dir.PMD) Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Arwan E Surbakti disela–sela acara workshop sosialisasi dan penyiapan teknis program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di lantai 2, Aula Hotel Bumi Asih Pandan, Selasa (4/8). Ia meminta kepada seluruh pihak, baik itu seluruh elemen masyarakat, juga stoke holder agar bisa mengetahui dan memonitor pelaksanaan kegiatan PNPM.

“Silahkan laporkan jika menemukan hal–hal yang tidak sesuai aturan yang berlaku, karena ini adalah program dari masyarakat untuk masyarakat,” katanya.

Menurut Surbakti, kalau ada penyimpangan, tentunya telah menyalahi atau melanggar kode etik PNPM dan bisa dikenakan sanksi. Maka itu, bagi masyarakat atau siapa pun yang melihat segera melaporkannya ke tim koordinasi yang ada di tingkat Desa atau Kecamatan atau ke tingkat Kabupaten. Terutama jika ada kontraktor yang mengerjakan dana program PNPM di lapangan karena hal tersebut sudah menyalahi peraturan.

Pada kesempatan itu, Surbakti menerangkan sedikit mengenai PNPM tersebut, dimana menurutnya PNPM merupakan harmonisasi program pengembangan Kecamatan (PPK) dan program penanggulangan kemiskinan (P2KP) yang digulirkan (lounching) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2007 lalu. Dalam mekanismenya, harus mengedepankan masyarakat karena itu yang utama dan terutama.

“Jadi, masyarakat mengetahui apa kebutuhannya dan masyarakat yang melaksanakan. Kalau pemerintah mengintruksikan belum tentu itu kebutuhan masyarakat,” papar Surbakti.

Sebelumnya, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Anita Magdalena Br Situmorang dalam laporannya pada acara workshop sosialisasi dan penyiapan teknis program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan menyampaikan beberapa point penting dalam implementasi PNPM Mandiri Perdesaan tahun anggaran (TA) 2009.

Dijelaskan, PNPM Mandiri perdesaan pada prinsipnya membuka diri pada kritik yang progresif sesuai perkembangan masyarakat yang dinamis selalu harus respon sehingga perbaikan–perbaikan atas kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam desain PNPM Mandiri perdesaan selalu mendapatkan perhatian yang serius bertumbuh bagi kegiatan baru yang mendukung PNPM Mandiri Perdesaan.

“Kemudian, PNPM Mandiri Perdesaan tidak terbatas pada pemberian bantuan finansial (dana bagi kegiatan pembangunan) dan bantuan teknis pendampingan (bagi penguatan keberdayaan masyarakat perdesaan) tetapi juga dilakukan dengan menciptakan, mendorong dan mengembangkan kontrol publik terhadap seluruh proses tahapan dan skema dalam kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dengan menerapkan prinsip keterbukaan, kompetisi dan akuntabilitas. Makna dari penerapan prinsip tersebut adalah perubahan mendasar dari proses–proses yang bekerja dalam masyarakat ke arah otonom, rasional, objektif dan bertanggungjawab,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, PNPM Mandiri Perdesaan dalam kegiatan pengelolaan di kontrol oleh publik terhadap pelaksanaannya dalam kerangka otonomi di daerah harus didorong dan dirasakan sepenuhnya menjadi milik daerah dan masyarakat. “Artinya, pengelolaan dan kontrol publik tersebut harus utuh sebagai kesatuan masyarakat dan elemen yang ada didalamnya, dan tidak menjadi milik pemerintah daerah. Dalam pengembangan daerah, seluruh komponen masyarakat yang ada bukan saja harus tetapi sah dan berhak mengambil peran partisipatif masing–masing sepanjang fungsi dan kemampuan,” paparnya.

“Selain itu, PNPM Mandiri Perdesaan dalam prespektif pembangunan partisipatif sebagai sebuah pemulihan atau reproduksi dari interaksi–interaksi sosial haruslah bersifat rutin. Praktek–praktek pembangunan partisipatif karena pengilangan yang bersifat rutin dan menjadi kebiasaan yang masyarakat sebagai sederet aktivitas yang dianggap wajar dan pengawasan kegiatan pembangunan,” tukasnya.

Turut memberikan kata sambutan diantaranya Wakil Bupati Ir H MA Effendy Pohan MSi dan Ketua DPRD Tapteng diwakili Wakil Ketua Jhonny Lumbantobing. Adapun jumlah peserta yang hadir mencapai 360 orang dari seluruh kecamatan termasuk diantaranya para Camat dan Kepala Desa (Kades). (Jas)

Keterangan Foto

WORKSHOP PNPM

Wakil Bupati Tapteng Ir Effendi Pohan saat menyematkan tanda peserta Workshop PNPM di Hotel Bumi Asih Pandan, Selasa (4/8). (batakpos/Jason gultom)

PROYEK

Walikota Bungkam,

Dinas PU Sibolga ‘Bagi-bagi’ Proyek ke Rekanan Peliharaan

Sibolga, BATAKPOS

Sejumlah rekanan menuding Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Sibolga,Sumatera Utara, Rizal Fahri Lubis “Bagi – bagi” proyek kepada rekanan peliharaan, sementara Wali Kota Sibolga, Sahat Pinorsinta Panggabean terkesan bungkam melihat permainan tersebut.

“Dari 65 paket proyek yang dilelang dengan nilai anggaran Rp38.071.520.500 sudah ditentukan pemenang dan sarat KKN, namun orang nomor satu di pemko Sibolga tidak menegur oknum Kadis PU itu,”ungkap Direktur CV Bintang Buana Nauli, Feliks Manalu dan K Simanjuntak kepada wartawan di Sibolga, Selasa (4/8).

Dikatakan, sesuai jadwal pelelangan yang sudah diundurkan, bahwa pemasukan dan pembukaan penawaran yang akan dilaksanakan pada Kamis (6/8) depan di kantor Dinas PU Sibolga dan itu hanya formalitas karena sebelumnya proyek tersebut sudah punya nama.

Ironisnya, permainan yang dilakukan oleh Kadis PU Sibolga malah tidak mendapat tegoran dari Wali Kota Sibolga, Sahat Pinorsinta Panggabean dan Wakil Wali Kota, H Afifi Lubis seakan mendapat “Restu” dari kedua pemimpin kota Berbilang kaum ini.

“Untuk itu, kami berharap agar Wali Kota dan Wakil Wali Kota dapat menegor dan bila perlu mencopot jabatan, Rizal Fahri Lubis sebagai Kadis PU Kota Sibolga, sebab hal ini telah merugikan rekanan yang ada di Sibolga-Tapteng sebagai mana diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres-RI) nomor 80 tahun 2003, tentang tatacara pelelangan barang/jasa pemerintah,”katanya.

Menurut mereka, rekanan di Kota Sibolga telah dipecah-pecah oleh oknum Kadis PU Sibolga melalui pembagian paket proyek dan mengabaikan aturan yang ada serta persaingan usaha diantara rekanan.

“Artinya, bila proyek itu ditenderkan secara bertarung maka para rekanan peliharaan kami prediksi akan tumbang, karena kesiapan tidak ada dalam menyusun penawaran secara benar,”ujar Feliks.

Selain itu, katanya, saat pembuatan item dokumen lelang dan pembuatan gambar proyek yang akan ditenderkan banyak yang salah.

“Kami menduga pembuatan dokumen lelang dan gambar proyek dikerjakan oleh pegawai PU Sibolga dan bukan oleh konsultan, sehingga banyak yang salah. Sementara nama perusahaan konsultan hanya dicatut sebagai payung menyelematkan diri dari jebakan hukum,”katanya sembari meminta agar pelaksanaan tender pada Kamis (6/8) diawasi oleh pihak kepolisian dan kejaksaan Sibolga, bila terbukti ada permainan segera diproses secara hukum.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Sibolga, Rizal Fahri Lubis saat dikonfirmasi melalui selulernya malah mengelak sembari mengatakan konfirmasinya besok aja, saya lagi mau makan, jawabnya. (Jas)