Kamis, 06 Agustus 2009

Kisah Dibalik Hilangnya AKB

Pengakuan Istri Victor Purba, ABK yang Hilang di Laut

Hilangnya Victor Purba (43) Anak Buah Kapal (ABK) KM Samudra yang hilang sejak kemarin, Rabu (5/8) akibat kapal yang ditumpanginya dihantam badai, meninggalkan luka yang cukup dalam bagi istrinya, Delima br Manurung(35). Bagaimana tidak, tulang punggung yang menjadi tumpuhan hidup mereka dan keempat anaknya yang masih kecil-kecil tidak diketahui keberadaanya sampai saat ini.

Suasana rumah korban pun saat itu sudah ramai dikunjungi sanak famili dan keluarga dekat korban untuk memberikan penghiburan. Pihak mertua korban pun telah hadir dari kampung halamannya setelah mendapat kabar bahwa menantu kesayangannya hilang di laut. Sementara itu istri korban Delima br Manurung duduk di sebelah pojok kiri rumah yang cukup sederhana itu dengan kondisi lemas sembari terus menagis.

Kehadiran BATAKPOS pun disambut dingin pihak keluarga, maklum saja, karena situasi saat itu masih gunda karena belum ada kepastian apakah suami Delima selamat atau tidak. Walau pun demikian, BATAKPOS mencoba mencari informasi dari istri korban.

“Ndang hu boto be amang mangalusi sungkun-sungkun munai, bohanama nasib nami dohot angka gellgeng hon,” (Saya tidak tahu lagi menjawab pertanyaan itu, bagaimanalah nantinya nasib saya dan anak-anak saya ini), katanya sembari mengusap air matanya. Memang sebelum dia (korban-red) berangkat ke laut, Ia sudah mengeluh kepada saya. “Songon namalas do daginghu mak…unang majolo berangkat au tu laut ate!” (Perasaan saya kurang enak mak, kalau boleh janganlah dulu saya berangkat ke laut ya mak!), kata korban.

Namun karena kondisi ekonomi mereka yang sulit, Ia pun menyarankan agar suami tetap pergi ke laut. “Kalau suami saya tidak kerja, kami mau dapat uang dari mana? Karena rata-rata penghasilan suami saya itu Rp50ribu per hari, jadi kami sangat mengharapkan uang tersebut untuk kebutuhan kami sehari-hari. Dan saya tidak menyangka kalau keluhannya itu menjadi pertanda akan terjadinya musibah yang menyedihkan ini,”sesalnya dengan air mata tetap berlinang.

Berita hilangnya korban diketahui pihak keluarga dari istri pemilik kapal. Kontan saja istri korban lemas dan langsung mengingat keluhan suaminya sebelum berangkat. “Saya hanya dapat berdoa kiranya terjadi mujizat supaya suami saya itu selamat. Saya tidak tahu mau bilang apalagi, karena saya juga yang menyuruhnya pergi ke laut. Asi ma Roham Tuhan, ramoti ma amattakki. (Ya Tuhan lindungilah suami ku itu),”pintanya.

Di mata keluarga dan tetangganya, korban dikenal cukup baik dan rajin bekerja. Bahkan pengalamannya melaut tidak perlu diragukan lagi, karena sejak 20 tahun yang lalu, korban sudah melaut. Hal itu juga turut diakui pemilik kapal KM Samudra yang merangkap sebagai nahkoda kapal, Harnol Sianturi.

“Saya kenal betul dengan korban, karena kami sudah lama bekerja di laut. Ia pekerja keras dan ulet. Saya pun tidak menyangka akan peristiwa ini, karena bukan kali ini saja kami menghadapi badai,”katanya.

Memang sebelum kami berangkat, lanjut Harnol, korban tampak lemas dan lesu. “Waktu itu saya sarankan sama korban, kalau memang kondisinya tidak fit pulang sajalah, gak usa dipaksakan. Namun korban tetap ikut,”kenangnya.

Sementara itu menurut pengalaman para nelayan, jarang sekali kejadian seperti ini bisa selamat. “Walau pun demikian kita tetap berharap agar korban dapat selamat. Karena kita bukanlah Tuhan, Tiada yang mustahil Bagi Tuhan,”kata sejumlah nelayan. (Jas)

Keterangan Foto

Istri korban, Delima br Manurung (35) bersama dengan anak-anaknya. (batakpos/Jason gultom)

Tragedi di Laut

KM Samudra Dihantam Ombak, 1ABK Hilang

Sibolga, BATAKPOS

Selain menenggelamkan KM Merpati Indah, cuaca buruk dan tingginya gelombang air laut yang terjadi Rabu (5/8) di peraian Hindia-Sibolga turut menghantam kapal nelayan milik Harnol Sianturi alias Sipidong, KM Samudra jenis GT10. Akibatnya, satu orang ABK kapal atas nama Victor Purba (43) warga Ketapang Kelurahan Sibolga Ilir, Sibolga, Suamtera Utara, dinyatakan hilang. Menurut pengakuan Harnol Sianturi selaku pemilik kapal yang merangkap sebagai nakodah kapal (tekong) kepada BATAKPOS, Kamis (6/5) menjelaskan, peristiwa naas itu terjadi kemarin, Rabu (5/8) sekitar pukul 06.00WIB di sekitar peraian Situngkus-Poncan Gadang, laut Sibolga.

Saat mereka berangkat ke laut Selasa sore (4/8) bersama 4 orang ABK yakni, Friman Sianturi (32), Sigelleng Manik (15), Victor Purba (43) dan Harnol Sianturi (50), kondisi laut cukup aman. Dan sesui dengan rencana mereka ingin mengangkut ikan dari kapal nelayan yang ada di wilayah pulau Situngkus untuk dilangsir ke Sibolga. “Sewaktu kami berangkat dari Sibolga cuaca cukup bagus, karena biasanya kami berangkat sore dan pulang pagi hari. Sesudah kapal dimuat, kami pun segera balik arah menuju Sibolga. Saat itu juga ada tiga orang ABK dari kapal lain yang saya tidak tahu namanya menumpang ke kapal kami, karena mereka tahu kami mau menuju Sibolga,”terangnya.

Sekitar pukul 06.00WIB lanjutnya, tiba-tiba datang badai dan angin kencang, kondisi kapal pun sudah mulai oleng. Kami pun berusaha untuk tenang, namun karena derasnya guncangan ombak yang ketinggiannya sekitar 4 meter, kami pun mulai kalut, karena air sudah masuk ke kamar mesin kapal. Melihat situasi itu, Ia pun langsung masuk ke kamar mesin untuk menguras air, sementara ABK dan penumpang lainnya berusaha untuk mencari pelampung.

“Mungkin saat itulah korban terlempar ke laut akibat guncangan ombak, karena saya tidak melihat kejadian itu karena posisi saya berada dalam kamar mesin. Namun menurut pengakuan ABK yang lain, mereka masih sempat melemparkan tali dan pelampung kepada korban, namun karena tingginya gelombang laut, korban tidak sempat meraih tali tersebut dan tidak kelihatan lagi. Kami pun berusaha untuk melakukan pencarian saat itu juga, namun karena kondisi cuaca masih gawat, kami pun berupaya untuk menuju Sibolga,”katanya.

Setibanya di Sibolga hal itu pun langsung dilaporkan ke kantor Pol Air Sibolga. Mendapat laporan tersebut, pihak Pol Air dan TNI –AL langsung melakukan pencarian.

Hal itu dibenarkan Kapolres Kota Sibolga melalui Kasatpol Air, Iptu Bakharuddin ketika dikonfirmasi BATAKPOS, Kamis (6/8). “Setelah kita menerima laporan dari pak Sianturi, kita langsung melakukan pencarian bersama dengan TNI-AL, termasuk pak Sianturi ikut melakukan pencarian, karena dialah yang tahu dimana lokasi kejadian tersebut. Namun siang hari itu kondisi air laut masih tinggi, kita pun tidak bisa bergerak ke lokasi dan hanya melakukan pencarian disekitar pintu masuk perairan Sibolga. Barulah hari ini Kamis (6/8) kita lanjutkan kembali pencarian ke lokasi, namun belum ada juga tanda-tanda ditemukannya korban,”jelasnya.

Walau pun demikian lanjut Bakharuddin, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian.

Sementara itu istri korban Delima br Manurung (35) yang dijumpai BATAKPOS, Kamis (6/8) di kediamannya di Ketapang, Kelurahan Sibolga Ilir, Sibolga, hanya mampu menangis dan berdoa menanti adanya mujizat. Korban meninggalkan satu orang istri dan 4 orang anak. (Jas)

Keterangan Foto:

ABK HILANG

Nahkoda Kapal KM Samudra Harnol Sianturi saat memberikan keterangan di kantor Pol Air Sibolga didampingi Kasatpol Air, Iptu Bakharuddin, Kamis (6/8). (batakpos/Jason gultom)

Narkotika

Dua Sindikat Pegedar Sabu-sabu Dibekuk Polresta Sibolga

Sibolga, BATAKPOS

Jajaran Kepolisian Resor Kota Sibolga, Sumatera Utara, berhasil menangkap dua orang bersaudara, Simon (44) dan Anton alisa Aguan (38), Rabu (5/8). Kedua kakak beradik ini diketahui sebagai sindikat dan pengedar sekaligus pemakai Shabu-shabu dari kediamannya di Jalan Hiu nomor 3 Kelurahan Pancuran Kerambil, Sibolga Sambas. Tertangkapnya sindikat Shabu-shabu ini berkat penyamaran yang dilakukan anggota Polres Kota Sibolga. Dari tangan pengedar ini pun polisi berhasil mengamankan 10 bungkus kecil sabu-sabu, satu paket besar sabu-sabu, bong, pipa penghisap, vcd porno, obat kuat, HP sebanyak 2 unit, dan uang puluhan ribu.

Kapolresta Sibolga, AKBP Jhoni Sebayang yang dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (6/8) didampingi Wakapolres, Kompol Zainuddin Rambe dan Kasat narkoba Ipda Erwin Tito SH di Mapolres Kota Sibolga mengatakan, bahwa penangkapan kedua tersangka ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Dan setelah dilakukan pengembangan dan penyelidikan atas informasi itu, maka polisi berpakaian preman berhasil menangkap kedua tersangka yang merupakan abang beradik di rumahnya. “Polisi lalu melakukan penangkapan terhadap pemakai sabu-sabu tersebut. Saat petugas polisi melakukan penangkapan, ditemukanlah barang haram itu yang nilainya puluhan juta,” ujar Jhoni Sebayang.

Dijelaskan Kapolres, setelah menemukan barang bukti, pada saat itu juga tersangka berikut barang bukti diamankan ke kantor Polresta Sibolga sekaligus dilakukan pemeriksaan dan pengembangan tentang asal muasal barang haram tersebut. Dari pengakuan tersangka Simon sabu-sabu tersebut merupakan barang pesanan adiknya M Anton alias Aguan yang didatangkan dari kota Medan. ”Barang itu dikirimkan kepada adik saya melalui taxi dan saya yang menjemput dari loket pada hari Selasa (4/8) sekira pukul 10.00 WIB, karena adik saya waktu itu sedang mengurus pembelian kayu di daerah Sibuluan,” katanya menerangkan. Setelah barang tersebut diambilnya, Simon memberikan barang itu kepada adiknya. Dan keesokan harinya Rabu (5/8), tersangka Anton mengantarkan satu bungkus sabu ke rumahnya sampai akhirnya mereka ditangkap oleh pihak kepolisian.

Untuk mempertanggung jawabakan perbuatannya, kedua tersangka ditahan di Mapolresta Sibolga dan dikenakan pasal 62 subsider pasal 60 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1997 dengan ancaman penjara minimal 5 tahun (Jas)

KETERANGAN FOTO

SINDIKAT NARKOBA

Foto 1: Kapolres Kota Sibolga, AKBP Jhony Sebayang saat menyuruh tersangka mempraktikkan cara memakai sabu-sabu. (batakpos/jason gultom)

Hari Koperasi

Peringatan Koperasi ke 62 Ditandai Pemberian Penghargaan

Sibolga, BATAKPOS

Peringatan hari Koperasi ke-62 Tahun 2009 di Kota Sibolga ditandi pemberian penghargaan kepada koperasi berprestasi yang diberikan oleh Wakil Wali Kota Sibolga, H Afifi Lubis SH di Graha Aulia Bank Indonesia (BI) Sibolga, Kamis (6/8) dengan mengambil tema “Peringatan Hari Koperasi ke 62 Tahun 2009 adalah memantapkan peran Gerakan Koperasi Dalam Dinamika Perubahan Global “

Turut hadir pada acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga DR (HC) Meida Hutagalung SH, Unsur Muspida Plus Kota Sibolga, Pimpinan Bank Indonesia, Pimpinan Bank Sumut Saidi SE, serta para pimpinan perbankan lainnya yang ada di Kota Sibolga, Ketua Dekopin Kota Sibolga Nurdin Z dan para pimpinan SKPD se-Kota Sibolga.

Selain dihadiri Wakil Walikota dan Unsur Muspida Plus, peringatan Hari Koperasi ke 62 tingkat Kota Sibolga tahun 2009 tersebut juga dihadiri ratusan pimpinan dan anggota Koperasi, serta pengusaha industri formal dan non formal, para pengusaha perdagangan dan kelompok usaha kecil se-Kota Sibolga.

Pidato Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah RI Suryadharma Ali yang dibacakan Wakil Walikota Sibolga H Afifi Lubis SH mengatakan, melalui hari jadi Koperasi yang ke 62 tahun 2009 ini, tekad kita bersama adalah untuk bersikap dinamis, positif dan optimis menatap masa depan yang lebih cerah.

“Dengan sikap itu kita berharap tumbuhnya prakarsa kreatif untuk melakukan kerjasama dari semua komponen bangsa untuk menjawab tantangan perubahan global, kita bertekad untuk mengelola perubahan dengan cerdas dan arif dengan semangat kebangsaan, kerakyatan dan kemandirian untuk menjadi tuan di negeri sendiri,” katanya.

Disamping globalisasi, lanjutnya, koperasi Indonesia memiliki tiga tantangan, tantangan yang pertama, memperbaiki citranya sebagai kumpulan golongan ekonomi lemah pemburu fasilitas, Kedua, Kontribusinya, yang meskipun secara sosial cukup tinggi, namun secara nominal masih sangat rendah dalam perekonomian nasional dibangdingka dengan badan usaha swasta, dan yang ketiga, semakin rendahnya kesadaran masyarakat untuk bergotong royong melalui koperasi seiring dengan meningkatnya modernitas dan individualisme.

“Menjawab persoalan-persoalan tersebut, koperasi Indonesia ke depan hendaknya memantapkan perannya dengan kembali pada jati dirinya, sejak didirikannya koperasi, bukanlah semata sebagai badan usaha. Namun manifestasi ideologi ekonomi atas dasar nilai-nilai swadaya, swa tanggung jawab, persamaan, keadilan, dan kesetiakawanan,” tukasnya.

Dikatakan, seluruh anggota koperasi semestinyalah percaya pada nilai-nilai etis dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawa sosial, dan kepedulian terhadap orang lain. Koperasi yang baik, tidak akan membiarkan anggota-anggotanya tertinggal satu sama lain dalam peningkatan kesejahteraannya Ujarnya

Untuk memastikan meningkatnya peran koperasi dalam perekonomian nasional, pemerintah melalui Kementerian Negara Koperasi dan UKM telah membuat instrumen peningkatan koperasi guna mendorong koperasi indonesia menerapkan kaidah-kaidah usaha yang sehat.

Peningkatan dilakukan untuk mengklasifikasikan sekian banyak keporeasi yang ada ke dalam kelompok-kelompok kualitas, yang berguna untuk dasar pemberdayaan dan penetapan kebijakan perkoperasian, peningkatan kredibilitas koperasi dalam bertransaksi dagang dan perbaikan kinerja koperasi.

Atas dasar nilai etis dan prinsip perkoperasian sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penilayan mencakup beberapa aspek badan usaha yang sehat dan kecirian koperasi yang berkualitas yaitu, aspek badan usaha Aktif, Aspek Kinerja Usaha, Aspek Kohesivitas dan Partisipasi Anggota, aspek pelayanan kepada masyarakat dan aspek kontribusi terhadap pembangunan daerah sebutnya. Dan turut memberikan kata sambutan Ketua Dekopin Kota Sibolga Nurdin. Z

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, Dan UKM Kota Sibolga Drs. Benyamin Tarigan selaku Ketua penyelenggara peringatan hari koperasi ke- 62 tingkat Kota Sibolga dalam laporannya mengatakan, tujuan diselenggarakannya peringatan hari koperasi yang ke 62 tahun 2009 ini, adalah untuk menyemangati pengurus/pengelola Koperasi dan masyarakat Kota Sibolga untuk dapat memasyarakatkan perkoperasian diberbagai kesempatan, mengingat koperasi merupakan salah satu Soko Guru perekonomian dari tiga pilar ekonomi Indonesia yakni BUMN, Pemerintah dan Perusahaan Swasta.

Drs. Benyamin tarigan juga melaporkan perkembangan usaha insdustri formal sampai tahun 2009 sebanyak 229 unit usaha, dan Non Formal sebanyak 550 usaha, sedangkan perkembangan usaha perdagangan adalah sebanyak 2003 unit usaha, perkembangan koperasi sampai tahun 2009 sebanyak 140 unit, dan kelompok usaha sebanyak 15 nuah Ujarnya.

Acara peringatan hari koperasi tingkat Kota Sibolga tahun 2009 tersebut dirangkai dengan pemberian bantuan dana perkuatan modal secara simbolis masing-masing kepada Koppas Karya bersama, Pasar Inpres Aek Habil Sibolga sebesar Rp. 10 juta, Kopker TKBM, Jalan Horas Kompleks Pelabuhan Sibolga sebesar Rp. 10 Juta, KSU Sejatera Jalan Rajawali Lorong 2 sebesar Rp. 10 Juta, Bunga Mawar Jalan Mawar Sibolga sebesar Rp.7.500.000,- Indistri Kerupuk Jalan Sudirman Sibolga sebesar Rp.10 Juta, Pedagang Buah “Segar” Jalan Suprapto Sibolga sebesar Rp.10 juta, Mantab Jalan KH Dahlan Sibolga sebesar Rp. 10 juta, Warnet Jalan SM Raja Kel Aek manis Sibolga sebesar Rp. 10 juta, dan Difa Reklame Jalan SM Raja Kel. Pac Dewa Sibolga sebesar Rp. 10 juta.

Selain memberikan bantuan dana perkuatan modal usaha, acara tersebut juga dirangkai dengan pemberian hadiah Piala bergilir, Piala tetap, dan Piagam Penghargaan kepada Koperasi berprestasi Tingkat nasional, Provinsi, Daerah, serta Pemenang Lomba Tangkas terampil Koperasi tingkat SLTA se- Kota Sibolga tahun 2009.

Penerima hadiah-hadiah tersebut diantaranya Koperasi berprestasi Tingkat Nasional Kopersum RSU DR FL Tobing Sibolga, menerima Piagam penghargaan dan Plakat, Koperasi berprestasi tingkat Provinsi Primkopal Sibolga menerima piagam penghargaan dan Piala, Koperasi berprestasi tingkat daerah Koperasi Sejahtera menerima Piagam penghargaan, dan Piala

Sedangkan pemenang lomba Tangkas Trampil Koperasi tingkat SLTA se- Kota Sibolga, Juara I SMA Swasta Katolik Sibolga menerima Piala Bergilir, Piala tetap dan uang pembinaan sebesar Rp. 600.000,-, Juara II SMK PGRI 4 Sibolga menerima piala tetap dan uang pembinaan sebesar Rp. 500.000,- Juara III MAS Darurrahmad Sibolga menerima Piala tetap, dan uang pembinaan sebesar Rp. 400.000,-, dan Juara IV SMA Negeri 1 Sibolga menerima Piala tetap dan uang pembinaan sebesar Rp. 300.000. (Jas)

KETERANGAN FOTO

Wakil Wali Kota Sibolga, H Afifi Lubis SH saat memberikan hadiah bagi pemenang koperasi berprestasi Tingkat Nasional, Kamis (6/8). (batakpos/Jason gultom)

Sidang Pembunuhan Mutilasi

Tragedi Dari Sidang Pembuhunan Sadis di Sibabangun
‘Lega Rasanya, Suamiku Mati’

Tapteng, BATAKPOS

Pembunuhan sadis yang menimpa petani karet Agus Halawa,28, warga Sialogo, Kecamatan Sibabangun, Tapteng yang ditemukan tewas terpenggal Selasa (26/5) lalu tidak membuat istrinya Lasmaini br Siregar dirundung kesedihan yang mendalam. Ternyata, Lasmaini merasa lega karena tidak memiliki beban berat lagi di dalam hatinya, karena hidupnya saat ini sudah terlepas dari penderitaan.

Pernyataan Lasmaini tersebut sungguh sangat mengejutkan. Ini terkuak, ketika sidang mengenai kasus ini digelar Kamis, (6/8) di Pengadilan Negeri (PN) Sibolga, Sumatera Utara, dengan majelis Hakim Jarasmen Purba, RMS Situmorang, DT br Pasaribu dengan panitera T br Tarihoran serta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Anggia.

Hadir pada sidang itu seluruh terdakwa yang tak lain adalah abang dan adik korban Agus Halawa diantaranya F.H,37, (abang korban), AN.H,26, A.H,20 dan DS.H,19. Serta kuasa hukum para terdakwa Miller Top Crosby Sitompul. Sedangkan tiga saudara korban lainnya masing – masing Ama DW.W (anggota kerja korban), Ama G.W (Anggota kerja korban) dan SN.G (mantan anggota kerja korban) belum tertangkap dan masih dalam perburuan.

Dari keterangan Lasmaini juga terungkap bahwa korban selama ini kerap berlaku kasar dan tidak manusiawi terhadap dirinya selaku istri. Ironisnya dalam urusan hubungan suami – istri, korban disebut sering melampiaskannya kepada adik kandungnya sendiri dan itu dia saksikan. Bahkan, selama dua tahun, Ia dan korban harus tidur bersama dengan adik korban yang ditempatkan di tengah – tengah mereka berdua dalam satu tempat tidur.

“Jadi, kalau dari perbuatannya pak Hakim, saya merasa lega meskipun dia suami (Almarhum Agus Halawa) saya,”kata Lasmaini lugu.

Keterangan Lasmaini ini juga sempat membuat Majelis Hakim dan hadirin terperengah bahkan ketika Lasmaini juga mengatakan bahwa selama dua tahun itu, dirinya tidak pernah lagi mendapatkan kebutuhan biologis karena korban selalu melepaskan hasratnya biologisnya kepada adik kandungnya sendiri dan itu sudah sangat sering dilihat dengan mata dan kepalanya sendiri.

Menurut Lasmaini, korban memang dikenal memiliki ilmu hitam dan ilmu tersebut ditaruh di dalam tubuhnya. Ilmu hitam tersebut seperti tahan bacok, pelet dan lain sebagainya. “Makanya, selama tiga tahun saya berumah tangga dengan korban, saya tidak berani melawannya karena dia sering menyiksa saya kalau saya membantah omongannya,”ucapnya.

Saat ditanya majelis Hakim RMS Situmorang apakah sudah memiliki anak sejak menikah dengan korban, Lasmaini mengaku belum, begitu juga dari hubungan korban dengan adik kandungnya.

Sementara ketika kejadian, Lasmaini mengaku sama sekali tidak menyentuh jenazah suaminya yang terbujur kaku tanpa kepala setelah dihabisi oleh abang dan saudara – saudara kandungnya sendiri. Namun, tetap menangis dan meratap ketika itu mengingat korban adalah suaminya.

“Saat kejadian itu saya tidak melihat jenazah suami saya karena gelap dan baru esok harinya saya melihatnya tanpa kepala. Saya memang menangis tetapi tidak menyentuhnya sehingga saya tidak tahu pada bagian mana saja dari tubuh suami saya yang luka selain kepala yang putus,”ungkap Lasmaini.

Sekedar mengingatkan, korban Agus Halawa ketika itu sedang melaksanakan kebaktian persembahan di Gereja Pentkosta Tabernkel di desa Sialogo, Kecamatan Sibabangun. Saat berdoa, ketujuh saudara korban beraksi dan langsung menjerat leher korban dengan tali yang sudah disediakan lalu menariknya hingga halaman depan Gereja.

Tiba dihalaman Gereja, kepala korban langsung dikampak dan tubuhnya dihujami dengan senjata tajam. Setelah korban tak berdaya, salah seorang dari para tersangka menarik tubuhnya ke salah satu batang karet lalu memotongnya dengan sempurna sehingga kepala dan tubuh korban terpisah.

Setelah itu, seluruh tersangka melarikan diri lalu membuang kepala korban di jurang dekat sungai yang jaraknya sekitar 1 jam dari lokasi pembantaian. Namun, tubuh korban ditinggalkan begitu saja kaku dan tak bernyawa lagi.

Setelah penangkapan para tersangka dan saat diperiksa pihak yang berwajib, mereka (para tersangka) berdalih bahwasanya perbuatan itu dilakukan sesuai adat istiadat bahwa seseorang yang memiliki ilmu hitam, tubuhnya harus dipisahkan dari kepalanya. Jika tidak, orang tersebut akan hidup kembali. Selain itu kata mereka, perbuatan itu dilakukan didasari perbuatan korban yang telah merusak masa depan adiknya sendiri. (Jas)

Keterangan Foto :

BERI KETERANGAN : Lasmaini br Siregar memberikan keterangan kepada majelis hakim terkait pembunuhan yang dilakukan saudara – saudaranya kepada suaminya Agus Halawa, kemarin di PN Sibolga.(Batakpos/Jason gultom)