Senin, 23 Maret 2009

KESEHATAN

HUT RSUD Pandan ke-2
Dulu Hanya Puskesmas Pembantu, Sekarang Menjadi RS Rehabilitasi Medik Terlengkap
Pandan, Batak Pos
Dua tahun sudah RSUD Pandan mengibarkan sayap pelayanannya di Kabupaten Tapanuli Tengah. Berbagai perubahan terus dilakukan, mulai dari kelengkapan alat Rumah Sakit, sampai dengan tenaga medisnya. Diulangtahunnya yang ke dua ini, RSUD Pandan mengukir sejarah baru yakni pengoperasian alat pencuci darah (Hemodialisa) yang diresmikan langsung oleh Bupati Tapteng, Drs Tuani Lumbantobing, MSi, Selasa (23/3) di pelataran RSUD Pandan. Kehadiran alat ini sudah barang tentu membawa dampak positif bagi masyarakat Tapteng secara khusus, umumnya bagi kawasan Pantai Barat Sumatera Utara. Dengan kehadiran alat ini, cita-cita dari RSUD Pandan menjadi Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi Medik di kawasan Pantai Barat Sumatera Utara segera terwujud, karena saat ini RSUD Pandan tercatat sebagai Rumah Sakit Rehabilitasi Medik terlengkap/terunggul di Kawasan Pantai Barat Sumatera.
Dihari jadinya yang kedua ini beragam harapan yang disampaikan masyarakat, diantarnya kelengkapan fasilitas Rumah Sakit harus dipadu dengan keramahan dan kesigapan tim medisnya, sehingga niat tulus Pemkab Tapteng untuk meningkatkan kelas Rumah Sakit ini menjai Type B seimbang dengan pelayanan tim medisnya. Hal itu diungkapan A Simatupang mewakili tokoh masyarakat Pandan dalam sambutannya.
Sementara itu Kadis Kesehatan Pemkab Tapteng Hajopan Simanjuntak SKM dalam menjelaskan, kehadiran alat pencuci darah milik RSUD Pandan ini tidak terlepas dari peranserta Dr Arif Simatupan SPs mantan Kadis Kesehatan Tapteng. “Jika dilihat dari sejahrahnya, RSUD Pandan ini dulunya hanya sebatas Puskesmas rawat inap, karena kebutuhan kesehatan masyarakat sangat mendesak, tahun 2004 diresmikan sebagai RSUD Pandan, hanya saja izin resminya belum keluar dari Dinkes Pemprovsu, karena mendapatkan izin RSU tidaklah mudah. Barulah tahun 2007 izin resmi keluar dari Provinsi Sumatea Utara dengan nomor 440.441/548/5/2007,”jelasnya.
Dikatakannya, RSUD Pandan saat ini memiliki personil sebanyak 224 orang dengan rincian, dokter spesialis 4 orang, dokter umum 15 orang, tenaga medis 63 orang, administrasi 18 orang, tenaga suka rela (TKS) 198 orang. “Untuk menunjang kinerja para dokter di RSUD Pandan, tahun ini Pemkab Tapteng memberikan insentif Rp7,5juta setiap bulannya bagi dokter spesialis, Rp1,5juta bagi dokter umum. Ini tidak terlepas dari perjuangan Bupati Tapteng Tuani Lumbantobing yang sangat peduli dengan keberadaan para dokter yang betugas di wilayah Tapanuli Tengah,”katanya seraya menambahkan bahwa tahun ini juga RSU Pandan akan memilik alat CT Scand (alat diagnostik radiologi).
Ia juga menambahkan, Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan sebesar Rp30m untuk mewujudkan RSUD Pandan sebagai rumah sakit medik, dan sesuai dengan rencana, bangunan RSUD Pandan akan ditingkakan lagi dan diperluas, sehingga tipenya bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe B.
Bupati Tapteng dalam arahannya mengajak seluruh elemen masyarakat agar melihat derasnya laju pembangunan di Tapabuli Tengah. “Dampak dari pembangunan tidak terlepas dari keberadaan Rumah Sakitnya, apalagi setelah Bandara FL Tobing dapat disinggahi pesawat besar jenis Boing, sudah pasti peran dari Rumah Sakit Pandan sangat penting. Untuk itulah saya berpesan kepada selutuh tim medis dan Dinas Kesehatan agar benar-benar memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien, karena yang menjadi pasien di RS ini nantinya bukan hanya masyarat Tapteng saja, melainkan para investor yang sudah berinvestasi di Tapteng ini ditambah lagi tamu-tamu yang berkunjung ke daerah kita ini,”kata Tuani.
Sementara itu Ketua DPRD Tapteng, H Maratua Siregar dalam sambutanya mengatakan, DPRD Tapteng sangat mendukung program yang dicanangkan oleh Pemkab Tapteng, segala usulan yang sifatnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan tidak bertentangan dengan peraturan, DPRD selalu siap menampungnya, kakrena fungsi dari lembaga DPRD sebagai wakil rakyat.
Hari jadi RSUD Pandan ini ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun oleh Ketua TP PKK Tapteng, Ny Tuani Dina br Samosir berserta Ny Effendi Pohan br Siregar, dan dilanjutkan peninjauan alat pencuci darah dan Poliklinik Terpadu serta pemberian tali kasih kepada petugas RSUD Pandan, dan mengunjungi setiap pasien yang ada di RSUD Pandan.
Turut hadir dalam acara ini, Kapolres Tapteng, AKBP R Silitonga, Dandim 0211/TT, Kejari Sibolga, Ketua PN Sibolga, Danlanal, Dansatradar, serta dinas jawatan Pemkab Tapteng dan sejumlah anggota DPRD Tapteng. (Jason Gultom)
Keterangan Foto:
Ketua TP PKK Tapteng, Ny Tuani Lumbantobing br Samosir didampingi Wakil Ketua TP PKK Ny Effendi Pohan br Siregar, Plt RSUD Pandan Dr Masdina Doloksaribu MARS, Ny Sekdakab br Manik, dan anggota DPRD Tapteng saat meninjau alat pencuci (Hemodialisa) milik RSUD Pandan, Senin (23/3). (Batak Pos/Jason Gultom)

PEMILU 2009

Ratusan Penghuni Lapas Sibolga Terancam Tidak Memilih
Tapteng, Batak Pos
Ratusan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Sibolga terancam tidak memilih. Dari 436 penghuni Lapasan ini, yang masuk DPT hanya 288, dan KPUD Tapteng belum sekalipun melaksanakan sosialisasi pemilu kepada tahanan dan Narapidana.
“Kita sudah melayangkan surat terkait permasalahan ini ke KPUD Tapteng, namun hingga saat ini kita belum mendapatkan balasan dari KPUD Tapteng,”kata Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Sibolga BT Heru Senin (23/3) saat dikonfirmasi sekaitan sosialisasi dari KPUD Tapteng.
Dari 436 penghuni lembaga itu, baru 288 ditambah 4 keluarga pegawai Lapas yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), selebihnya belum dapat dipastikan akan dibagaimanakan. Sebab, KPUD Tapteng sampai sekarang juga belum menyampaikan jawaban tentang permasalahan ini.
“Kita juga sudah layangkan surat mengenai permasalahan ini ke KPUD Tapteng seminggu lalu. Tetapi, ya itu, tindaklanjutnya belum kita ketahui sampai saat ini,”imbuh Heru di kompleks Lapas Sibolga.
Disinggung bagaimana persiapan Lapas menghadapi pemilu, Heru mengatakan, pemilu mendatang, pihaknya telah mempersiapkan sarana dan prasana termasuk penempatan TPS khusus nomor 4 Sibuluan I, Kecamatan Pandan, Tapteng dibawah pengamanan petugas Lapas, Kepolisian dan Linmas.
“Sedangkan untuk pengawasan Pemilu, kita telah berkoordinasi dengan Panwaslu dan akan disaksikan saksi dari masing-masing partai,”tukasnya.
Maruli Firman Lubis (senin (23/4) selaku divisi hukum, pengawas, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga KPUD Tapteng yang dikonfirmasi mengenai permasalahan ini mengatakan, sosialisasi Pemilu kepada penghuni Lapas kelas IIA Sibolga paling lambat dilaksanakan Selasa (24/3).
“Mengenai DPT Lapas, seluruhnya telah rampung. Sehingga, bagi penghuni Lapas yang tidak terdaftar, apa boleh buat, tidak bisa memilih pada Pemilu ini,” tukasnya. (Jason Gultom)