Rabu, 12 Agustus 2009

Peristiwa

Akibat Listrik Padam, 1 Unit Rumah di Sarudik Terbakar

Tapteng, BATAKPOS

Gara-gara listrik padam, satu unit rumah yang ditempati Jetro Hutagalung, di lingkungan VIII, kelurahan Sarudik, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara terbakar. Meski peristiwa yang terjadi Rabu (12/8) dini hari sekitar pukul 01.00 Wib tidak memakan korban jiwa, namun pemilik rumah mengalami kerugian puluhan juta sebab rumah dan seisinya hangus terbakar.

Informasi yang dihimpun BATAKPOS dari M Siahaan,57, selaku pemilik rumah, menjelaskan sekitar pukul 23.00 Wib lampu listrik PLN padam, warga terpaksa memasang lilin sebagai penerang. Namun naas, lilin lupa dimatikan, sehingga saat lilin mulai habis dan meleleh terkena ke tempatnya menyebabkan kebakaran dan api cepat menyambar barang – barang disekeliling bagian dapur.

Ketika api mulai membesar dan menjalar kata Siahaan, baru mereka terjaga dari tidurnya. Bahkan salah seorang anaknya Anwar, terpaksa melompat dari loteng ke bahagian bawah rumah dengan ketinggian sekira dua meter untuk menyelamatkan diri. ”Karena anak saya melompat dari atas untuk menyelamatkan diri, makanya kakinya sedikit agak terluka. Namun saat ini kondisi anak saya sudah mulai membaik,”tuturnya.

Lebih lanjut kata Siahaan, melihat api mulai membesar, sejumlah warga sempat was – was dan ketakutan bila api menjalar ke sekeliling rumah yang pemukiman sangat padat. Maka, untuk memadamkan api, sejumlah warga, bahu membahu bergotong royong memadamkan api. “Syukurlah, satu jam kemudian api dapat dipadamkan, berkat bantuan warga dengan menggunakan alat seadanya seperti ember dan lainnya. Namun api sempat menghanguskan bahagian loteng dan dapur ukuran sekira 3 x 5 meter beserta seluruh isinya dan kerugian diperkirakan puluhan juta,”pungkasnya.

Warga yang berdomisili di kawasan lingkungan VIII, Kelurahan Sarudik tersebut sebelumnya sangat menyesalkan lambannya kedatangan mobil pemadam yang akan memadamkan kobaran api. ”Kita menyesalkan lambannya kedatangan petugas mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Untung saja warga di sekitar sini termasuk kompak dan bergotong royong memadamkan api hingga padam. Kalau tidak, kawasan pemukiman padat penduduk ini akan terbakar semunya,”ujar S Tambunan dan N Nasution.

Ironisnya, imbuhnya, setelah api berhasil di padamkan warga, Mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Tapteng baru tiba di lokasi. Padahal jarak antara Pandan dengan lokasi kebakaran hanya sekira tiga kilometer.

Sekedar menginformasikan, kurun waktu beberapa bulan ini, arus listrik PLN ke rumah – rumah warga di Tapteng dan Sibolga kerap berjalan tidak normal atau sering padam. Kondisi pemadaman berlangsung tidak tentu terkadang 3 – 5 kali dalam sehari. Kondisi ini membuat warga kedua daerah sangat berang terlebih Pemko Sibolga, DPRD dan KNPI Sibolga yang sempat mengecam keras kondisi itu. (Jas)

Kecelakaan



Lagi, Taxi Simpati Masuk Jurang

Tapteng-Batakpos

Diduga akibat kecerobohan supir, sebuah mobil penumpang umum Simpati Taxi BK 1761 DU jurusan Sibolga-Medan, Rabu (12/8) pagi sekitar pukul 05.30 WIB, terjun bebas ke jurang dengan kedalam sekitar 20 meter. Kecelakaan yang terjadi di Km 10 Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini mengakibatkan sejumlah penumpang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Ferdinan Lumban Tobing Sibolga.

Menurut informasi yang dihimpun BATAKPOS dilokasi, mobil penumpang tersebut datang dari arah Medan menuju ke kota Sibolga dengan membawa sebanyak 8 orang penumpang. Namun, ketika sampai di lokasi kejadian, si supir memberhentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun setelah supir meninggalkan mobil, tidak berapa lama kemudian mobil meluncur ke dalam jurang dan terjun setelah menerobos pembatas jalan.

M Siregar (70), salah seorang warga desa Sitahuis yang dimintai keterangannya mengatakan bahwa, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 5.30 WIB. Dia mengetahui peristiwa itu setelah mendengar suara benturan yang cukup keras dan jeritan minta tolong yang diduga berasal dari penumpang taxi Simpati tersebut. ”Tadi pagi kami mendengar jeritan orang minta tolong, setelah sebelumnya kami mendengar suara benturan yang cukup keras,” katanya menerangkan. Dia menambahkan, bahwa kondisi jalan di sekitar daerah itu cukup rawan dan sering terjadi kecelakaan, seperti sebelumnya juga di km 7 daerah Sitahuis mobil penumpang taxi Simpati juga pernah jatuh dan mengakibatkan dua orang penumpangnya tewas ditempat. ”Ini masih agak lumayan karena ada pohon besar yang mengganjal mobil sehingga tidak meluncur jauh kebawah. Kalau tidak, kita tidak bisa membayangkan akibatnya,” katanya.

Sementara T Hutagalung (42), warga Hutabarangan, Sibolga Utara, paman dari salah seorang korban Seprima Pakpahan (23) mengatakan, bahwa kecelakaan itu diakibatkan oleh kelalaian si supir. Seharunysa, Dia (supir_red) tidak boleh memberhentikan kendaraannya di jalan yang menikung dan menurun seperti lokasi kejadian. ”Ini saya dengar dari keponakan saya sebelum dia tidak sadarkan diri,”katanya menirukan.

Hasil pantauan BATAKPOS di RSU FL Tobing Sibolga, ada dua penumpang yang menjalani perawatan yaitu, Seprima Pakpahan (23) warga Hutabarangan kecamatan Sibolga Utara yang mengalami benturan di kepala, dan Estina Panjaitan (49) warga Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah yang mengalami patah tangan disebelah kiri.

Kapolres Tapteng AKBP Drs Reynhard Silitonga SH ketika dikonfirmasi melalui Kasat Lantas AKP Indra Warman membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya sejauh ini pihaknya masih melakukan pengembangan dan penyelidikan atas penyebab kecelakaan mobil taxi tersebut. “Supir mobil sudah diamankan, dan kita belum dapat menyimpulkan apa penyebab kejadian tersebut,”jelasnya.

Kini mobil Simpati naas itu sudah berhasil diangkat dari dasar jurang dengan menggunakan mobil derek. (Jas)

Keterangan Foto

MASUK JURANG

Mobil Taxi Simpati jurusan Sibolga-Medan masuk jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter, Rabu pagi (12/8). dan korbannya saat dirawat di RSUD FL Tobing Sibolga.(Batakpos/jason gultom)