Ratusan warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, terserang penyakit Chikungunya.Kendati tak menimbulkan korban jiwa, namun para korban sempat mengalami nyeri tulang yang berlebihan (seperti lumpuh).
Rata-rata warga Tatpeng yang terserang penyakit ini ada dibeberapa kecamatan, seperti, Tukka, Sibabangun, Lumut, Andam Dewi, Baru. Akibatnya warga terpaksa memadati Puskesmas yang ada di masing-msing kecamatan. Namun, setelah mendapatkan pengobatan warga diperbolehkan pulang karena tidak begitu mengkhawatirkan.
Kadis Kesehatan Tapteng Hajopan Simanjuntak, SKM melalui Sekretarisnya dr. Masdyana didampingi Kasi Kesling Dinkes, Norma br Samosir kepada BATAKPOS, Senin Sore (3/8) menyatakan, penyakit tersebut sejenis virus, yang disebut Alphavirus dan ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit Demam BerdarahDengue (DBD).
“Meski masih ‘bersaudara’ dengan demam berdarah, namun penyakit ini tidak mematikan. Tetapi, setelah tergigit nyamuk tersebut, pada masa inkubasinya penderita mengalami nyeri di seluruh tulang dan persendian disertai influenza dan demam,” kata dr. Masdyana.
Masdyana juga menyatakan, nyamuk sejenis Aedes Aegypti namun tak sama dengan nyamuk DBD ini, berkembang biak hanya di semak belukar. Berbeda dengan nyamuk DBD yang berkembang biak di tempat yang bersih (perkotaan) dan air jernih. “Nyamuk Chikungunya ini berada di hutan atau semak belukar dan perkebunan. Misalkan, daun jati yang telah gugur di tanah menampung air. Nah, biasanya di wadah seperti itu nyamuk tersebut berkembang biak,” terangnya.
“Kendati aparat kecamatan dibantu Muspika mengajukan data hingga berjumlah lebih dari 500-an jiwa, namun saat kita (Dinkes) tinjau ke lapangan untuk diperiksa, hanya sebagian yang positif penderita Chikungunya,” jelasnya.
Intensif Foging
Kabupaten Tapteng yang tak termasuk daerah endemik (rawan) DBD, namun pihak Dinkes Tapteng tetap mengintensifkan penyemprotan (fogging) di daerah-daerah yang terjangkit. “Hingga saat ini, hasil survei di lapangan hanya kawasan Pandan, Sarudik, Tukka, dan Lumut yang masih terjangkit sehingga kita (Dinkes) melakukan foging secara berkala sebagai pencegahan,” ujar Norma br Samosir.
Sebab, lanjut mereka, foging bukan solusi akurat untuk pemberantasan, hanya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M yakni Menguras, Mengubur dan Menanam barang bekas di lingkungan tempat tinggal sehingga nyamuk tak leluasa berkembang biak.
Begitupun Dinkes Tapteng mengimbau warga agar apabila mengalami gejala-gejala terjangkit Chikungunya atau pun DBD, segera menghubungi pusat kesehatan terdekat atau Dinas Kesehatan Tapteng agar segera mendapat pertolongan medis, sehingga proses penyembuhannya lebih efektif dan cepat. (Jas)
Walaupun GIVRI hanya lolos 4 besar dalam Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang diselenggarakan oleh TPI, kedua orangtuanya dan keluarganya tetap mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih oleh putrinya. Hal itu disampaikan oleh kedua orangtuanya Chairul Hidayat Waruhu (36) dan ibunya Mastika Yanti br Simanungkalit (35) kepada BATAKPOS, Minggu sore (2/8) di kediamannya.
“Kita cukup dan bangga dan bersyukur atas prestasi anak kita GIVRI yang telah lolos ke empat besar KDI 6. Dan kami juga atas nama keluarga mengucapkan terimkasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung GIVRI hingga dapat lolos ke 4 besar,”katanya dengan bangga.
Memang tidak dapat dipungkuri harapan orangtua GIVRI agar putri pertamanya ini bisa lolos sampai peringkat 3 besar cukup besar, namun penentu adalah dukungan dari masyarakat memlalui SMS.
“Kita sih punya harapan dan cita-cita agar anak kita ini bisa lolos minimal tiga besar, namun ini lah kenyataan yang siap kita terima. Kami tetap bangga dan merasa bersyukur atas dukungan serta bantuan seluruh masyarakat yang menghantarkan anak kita ini lolos 4 besar KDI 6. Semuanya ini tidak dapat kami balas, karena kecintaan masyarakatlah kepada anak kita ini, sehingga GIVRI layak menyandang gelar KDI sesuai dengan prestasi yang diperolehnya,”ungkapnya.
Kedua orangtua GIVRI juga secara khusus mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Tapteng, Kota Sibolga, Padangsisimpuan, Tapsel, Nias dan masyarakat Sumatera Utara yang tetap setia memberikan dukunga sejak GIVRI bertanding di 10 besar KDI 6.
Lebih lanjut dijelaskan mereka, sebelum putrinya tampil Sabtu Malam kemarin, sudah banyak tanda-tanda yang mengisyarakatkan bahwa GIVRI akan terjemput. Hal itu diceritakan GIVRI kepada kedua orangtuanya melalui telepon, Minggu Pagi (2/8).
“Tadi pagi putri kita langsung menelpon kami. Allhan Dulillah, GIVRI rupanya tegar dengan penjemputan itu. Bahkan menurut pengakuan GIVRI sudah banyak tanda-tanda yang mengisyarakatkan Ia akan terjemput malam itu juga,”aku orangtua GIVRI seperti yang diungkapkan GIVRI kepada mereka.
Menurut pengakuan GIVRI, pada hari Sabtu itu jatah makannya hilang tidak tahu siapa yang ambil. Demikian juga dengan pakaian yang akan digunakan GIVRI malam itu tiba-tiba kebesaran dan longgar, terpaksa pihak sponsor yang menyediakan kostum bagi para kontestan harus mengecilkan pakaiannya hari itu juga. Padahal selama GIVRI tampil tidak pernah seperti itu. Sama halnya dengan sepatunya. Entah kenapa sepatu GIVRI juga kebesaran, padahal pihak sponsor yang selalu menyediakan sepatu GIVRI sudah menyesuaikan ukuran kakinya nomor 36. Namun malam itu kebesaran. Ditambah lagi dengan tukang make-up GIVRI yang terjebak macet, padahal tidak pernah seperti itu. Seharunya sesuai dengan jadwal, GIVRI harus dimake up pukul 13.30WIB, namun karena tukang make up nya terjebak macet, akhirnya GIVRI di make up pukul 16.00WIB. Jadi semuanya serba buru-buru. Dan saat GIVRI di make up, tanpa sadar Ia menangis, padahal Ia tidak ada memikirkan hal-hal yang sedih.
“Jadi semua tanda-tanda itu merupakan firasat buat GIVRI akan terjumput malam itu juga. Dan memang terbukti, GIVRI pun terjemput, dan dengan jelas kita saksikan, GIVRI tetap tegar saat proses penjemputan itu berlangsung. Yang kami takutkan GIVRI down, tapi Alham Dulillah GIVRI tegar, sehingga kami pun senang dan bangga atas ketegaran yang dimiliki GIVRI,”aku kedua orangtuanya.
“Sekali lagi kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat yang sudah mendukung GIVRI. Secara khusus kepada harian Umum BATAKPOS yang terus memberitakan perkembangan anak kami di Jakarta, sehingga kami orangtuanya yang ada di Tapteng ini dapat mengetahui kondisi anak kami ini. Kami bangga dan berterimakasih kepada Bapak Sopar Panjaitan pendiri BATAKPOS yang telah memberikan kesempatan dan sarana kepada generasi BATAK untuk berkreasi di media BATAKPOS,”ungkapnya.
Kekalahan GIVRI adalah Kekalahan Sumatera Utara
Dilain pihak khususnya pendukung fanatik GIVRI sangat kecewa dengan kegagalan GIVRI. Menurut mereka, kegagalan GIVRI masuk tiga besar, adalah kegagalan masyarakat Sumatera Utara. “Terus terang saja, kami sangat kecewa atas kenyataan ini. Padahal GIVRI satu-satunya duta Sumatera Utara yang membawakan nama Sumut di pentas KDI 6. Seharusnya masyarakat Sumut khususnya para pejabat termasuk Gubsu harus memberikan support yang khusus buat GIVRI, karena dari sekian banyak kontestan asal Sumut tinggal GIVRI yang bertengger di 4 besar. Ini adalah peluang yang cukup besar untuk mengharumkan nama Sumut. Namun sangat kami sayangkan sepertinya dukungan dari para pejabat di Sumut ini kurang, karena kami yakin, jika Gubsu memberikan intruksi untuk mendukung GIVRI, saya yakin, GIVRI bisa lolos sampai 2 besar, karena pertarungan 4 besar ini adalah pertarungan habis-habisan,”aku sejumlah fas GIVRI, sepeti Sri, Eka, Darwin, Santo, Rahmat dan pendukung lainnya.
Hal senada juga turut diungkapkan masyarakat Pandan. Menurut mereka, sejak ada kontes KDI belum pernah duta Sumut menjadi juara I, selalu dikalahkan dari daerah lain. Seharunya ini menjadi pelajaran dan pukulan bagi kita masyakarat Sumut ini. Jika kita lihat daerah lain khususnya daerah pulau Jawa, mereka cukup kompak antara masyarakat dan pejabatnya, karena mereka sadar secara tidak langsung nama daerah mereka turut dipertaruhkan. Namun yang terjadi di Sumut ini seperti inilah. “Kita cukup prihatin melihat anak-anak kita yang berprestasi namun tidak mendapat dukunga yang sepadan dari pejabat daerah ini. Jujur saja, saya sangat-sangat kecewa denga penjemputan GIVRI, karena belum layak dia dijemput, karena masih ada yang lebih layak, namun karena dukungan SMS yang cukup kecil, sehingga GIVRI lah yang terjumput. Mudah-mudahan GIVRI tabah dan tegar atas peristiwa ini. Kami sangat mencintaimu GIVRI,”ujar Ibu Eka yang juga diamini ibu-ibu lainya. (Jas)
Antisipasi Keselamatan Penumpang, Dephub Lakukan Pemeriksaan KMP di Sibolga
Sibolga, BATAKPOS
Dalam rangka menyambut hari besar keagamaan yang akan semakin dekat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah Kapal Motor Penumpang (KMP) di Sibolga, Sumatera Utara. Pemeriksaan ini dilakukan Senin (3/7) bertempat di pelabuhan Sibolga Sambas kota Sibolga.
Capt. Jonggung Sitorus MM, selaku Head of Sub Directorate Shipping Order Departemen Perhubungan (Dephub) mengatakan, bahwa pemeriksaan mendadak, atau uji petik terhadap kapal yang hendak berlayar tahun ini adalah dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran atau meminimalisir terjadinya kecelakaan terhadap Kapal Motor Penumpang.
“Ini adalah uji petik terhadap kapal yang hendak berlayar. Tujuannya utamanya adalah satu yaitu, meningkatkan keselamatan pelayaran,” katanya menjelaskan. Dengan demikian lanjutnya, kegiatan itu diharapkan mampu mengurangi terjadinya peluang kecelakaan akibat dugaan lemahnya pengawasan, baik oleh operator maupun marine inspector (inspektur pelayaran).
Capt. Jonggung Sitorus MM mengakui, bahwa upaya ini sebagai reaksi dari meningkatnya kecelakaan kapal akhir-akhir ini. Selain itu ia melanjutkan, langkah pemeriksaan dilakukan terkait pembahasan kemungkinan penerapan audit keselamatan kapal secara rutin per tiga bulan.
Ada pun uji petik yang dilakukan mencakup pemeriksaan aspek administrasi serta fisik kapal. “Pelaksanaan ini dilakukan secara simultan di bagian barat dan timur perairan Indonesia dan sedikitnya ada dua tim. Dengan demikian seluruh armada kapal penumpang yang dimiliki oleh suatu perusahaan pelayaran dilakukan pemeriksaan satu persatu,”tegasnya.
Untuk melaksanakan tugas ini Departemen Perhubungan dibagai dalam beberapa tim di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia ini. Dan seluruh armada kapal penumpang yang dimiliki oleh suatu perusahaan pelayaran diperiksa satu per satu tanpa ada kompensasi atau pun keringanan bagi kapal penumpang.
“Pelaksanaan uji petik ini dilakukan berdasarkan skala prioritas, yakni pengujian pada kapal penumpang menjadi prioritas utama, disusul kapal tanker, serta kapal angkutan kargo atau peti kemas. Semuanya dikenakan uji petik. Untuk kapal penumpang tidak ada kompensasi, kami akan lakukan secara ketat. Kalau pengawasan lemah, akan berakibat fatal bagi masyarakat sipil,” katanya.
Menurut Jonggung Sitorus MM, bahwa selama Direktur Jenderal Perhubungan Laut bertugas, sudah mencabut Surat Izin Usaha dari sebanyak 46 perusahaan perkapalan atau pelayaran di Indonesia.
Turut hadir dalam uji petik tersebut, M Nuryadin dari Dephub Jakarta, Muas Effendi, Kepala Adpel Sibolga, Ibnu Mulkan IBM, kepala ASDP Sibolga dan para pemilik kapal yang dilakukan pemeriksaan. Pada kesempatan itu, dilakukan pemeriksaan terhadap Kapal Motor Penumpang (KMP) jenis Ferry Pulo Tello dan KMP Nias Jaya. (Jas)
Keterangan Foto
UJI PETIK KAPAL MOTOR PENUMPANG
Departemen Perhubungan saat melakukan pemeriksaan terhadap mesin kapal motor penumpang di Sibolga, Senin (3/8) (batakpos/Jason gultom)
Beradasarkan penerapan pasal Undang-undang nomor 22 tahun 2009, tentang lalu lintas dan angkutan jalan serta penetapan denda tilang disepakati harga tilang kendaraan paling rendah Rp30ribu, dan paling tinggi Rp300ribu. Demikian hasil kesimpulan rapat koordinasi Criminal Justice System (CJS) Diljapol (pengadilan, kejaksaan, kepolisian) yang diselenggarakan, Senin (3/8) di Mapolres Tapteng.
Rapat yang dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga Chairudin Sipahutar, SH dan Wakil Ketua Pengadilan Sibolga, Jarasmen Purba, SH, Kapolres Sibolga AKBP Jhoni Sebayang, Kapolres Tapteng AKBP RSP Silitonga, SH, Kasat Lantas Polres Tapteng AKP Indra Warman, Kasat Lantas Polres Sibolga AKP Dahlan, Kasi Pidum Kejaksaan dan Hakim Senior PN Sibolga dan perwakinal dari BNI Sibolga, membahas tentang penetapan denda tilang maksimal dan minimal.
Ada pun yang menjadi inti pembahasan tersebut adalah penerapan pasal-pasal pada UU No.22 thn 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan serta menetapkan denda tilang yang di sepakati bersama DILJAPOL yakni batas denda maksimal pelanggaran yg paling ringan Rp. 30.000 sedangkan batas denda maksimal pelangaran yg paling berat Rp. 300.000.
Pada pertemuan ditandai dengan surat keputusan bersama yang ditanda tangani oleh Kapolres Tapteng, Kapolres Sibolga, Kajari, wakil Ketua PN yang disaksikan oleh kasat lantas Tapteng, Kasat Lantas Sibolga dan Kasi pidum hakim senior dari Perwakilan BNI sibolga.
Keterangan Foto
BERSALAMAN
Kapolres Kota Sibolga AKP Jhony Sebayang (dua dari kiri) bersalaman dengan Kajari didampingi Kapolres Tapteng AKP RSP Silitongan pada acara penandatanganan penerapan UU nomor 2 tahun 2009, di Mapolres Tapteng. (batakpos/Jason gultom)
UMM CPNS Sibolga Cair Sibolga, BATAKPOS Sebanyak 219 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2008 di lingkungan Pemerintah KotaSibolga untuk pertamakalinya menerima Uang Makan Minum (UMM), di kantor Bendahara Sekretariat Pemko Sibolga, Rabu (29/7).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humasy) Pemko Sibolga, DT Tamba didampingi Bendahara, Togi Marito Sitompul mengatakan, untuk pembayaran UMM terhitung mulai bulan Mei hingga Juni diberikan kepada 219 CPNS, Pemko Sibolga sebesar Rp124.415.000.
“Namun untuk total anggaran biaya UMM yang diplotkan di APBD Pemko Sibolga yang akan dibayarkan kepada seluruh PNS terhitung mulai bulan Mei hingga Desember 2009 sebesar Rp656.370. 000,”ujarnya. Dikatakan, sistem pembayaran UMM yang diberikan bendahara Pemko Sibolga disesuaikan dengan daftar hadir dan juga disesuaikan dengan golongan para PNS. Tetapi untuk golongan III dan IV dilakukan pemotongan pajak sesuai dengan peraturan Pajak Pertambahan Hasil (PPH) pasal 21.
”Pembayaran biaya UMM saat ini berlangsung lancar dan tertib, tetapi yang dibayarkan kepada CPNS disesuikan dengan daftar hadir yang diserahkan instansi masing – masing, dan jumlahnya juga bervaraisi antara Rp630.000 hingga Rp535.000 per orang,”ujar Togi Marito Sitompul.
Sementara itu, Kabag Humasy Pemko Sibolga, DT Tamba berharap agar CPNS yang menerima UMM dapat lebih memacu semangat untuk bekerja lebih baik di instansinya masing – masing sesuai dengan Tufoksinya.
“Selama ini, PNS banyak menuntut haknya namun tugasnya sebagai Abdi Negara malah diabaikan. Maka kedepan PNS agar dapat lebih baik bekerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,”katanya.
Para penerima UMM ini pun mengaku bangga atas pemberian UMM, walapun mereka masih dalam status CPNS.
“Kami mengucapkan trimakasih kepada bapak Wali Kota Sibolga, Sahat Pinorsinta Panggabean dan Wakil Walikota, Afifi Lubis yang tanggap akan kebutuhan PNS di lingkungan Kota Sibolga. Mudah – mudah dengan pemberian kesejahteraan PNS ini, kami semakin dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,”kata mereka. (Jas)
Keterangan Foto
Pembagian Uang Makan Minum PNS
Sebanyak 219 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2008 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga antri untuk menerima Uang Makan Minum (UMM) dikantor Bendahara Sekretariat Pemko Sibolga. (batakpos/Jason Gultom)
Pemerintah Kota Sibolga melalui Wakil Wali Kota Sibolga, H.Afifi Lubis menyerahkan piagam penghargaan dan hadiah kepada Kepala Sekolah (Kasek) dan guru berprestasi dari masing – masing tingkatan sekolah yang dilaksanakan di lapangan upacara Kantor Dinas Pendidikan, Kamis, (30/7).
Afifi Lubis dalam amanatnya menyampaikan, guru adalah ujung tombak utama keberhasilan peningkatan kwalitas pendidikan dengan tugas utama melahirkan para sumber daya manusia tangguh yang mempunyai tingkat daya saing yang besar dimasa depan.
“Anak - anak Indonesia terbaik akan lahir dari tangan seorang Guru, maka itu Guru tidak sekedar harus memiliki kemampuan edukasi dan edukatif, tetapi harus mempunyai moral dan akhlak yang baik,”ujar Afifi.
Kalau sekedar pintar bahkan pintarnya luar biasa dan cerdasnya bukan main kata Afifi, bukanlah sebuah jaminan kalau mental dan akhlaknya tidak baik. Sebab Guru harus mempunyai kualifikasi lengkap dan tidak hanya sekedar sertifikasi. Karena, sertifikasi hanya sebuah proses birokrasi yang harus dipenuhi pada setiap tenaga pengajar tetapi dibalik semua itu ada sertifikasi besar lain oleh setiap hati nurani, cara, pola dan tingkah laku seorang guru.
Afifi mengatakan, banyak pahlawan dan pejuang ditanah air ini namun Guru adalah seorang pejuang tanpa tanda jasa yang dihargai tetap sebagai pahlawan sepanjang hayat meskipun tidak harus memperoleh Satya Lencana seperti pahlawan atau pejuang bangsa.
Sementara itu, adapun penerima penghargaan untuk guru berprestasi tingkat TK/RA yakni peringkat 1 Misria Laoly peringkat dari TK As Sa’adah Sibolga, peringkat 2 Yerni Susanti dari TK ABA Jl. Bungaran Panjaian Sibolga dan peringkat 3 Nursalis Sidabutar asal TK ABA Jl. Tenggiri Sibolga.
Sedangkan untuk tingkat SD/MI, penghargaan jatuh kepada Nur Azizah dari SDN 087695 Sibolga kemudian Novewati Laia asal SDN 081236 Sibolga dan Hidayatul A. Buaya dari SDN 085120 Sibolga.
Selanjutnya, untuk tingkat SMP/MTs diberikan kepada Vekenus Panggabean dari SMP Tri Ratna Sibolga, Hasmidar Marpaung dari SMPN 3 Sibolga dan Udur M.T. Hutasoit dari SMPN 2 Sibolga.
Kemudian, di tingkat SMA/MA dan SMK diberikan kepada Epentus Bondar asal SMKN 2 Sibolga, Soripada Siregar dari SMAN 2 Sibolga dan Taty L. Simanjuntak dari SMA Swasta HKBP Sibolga.
Sedangkan, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Berprestasi tingkat TK/SD yakni Tri Wuryaningsih asal TK Tri Ratna Sibolga, Sri Afrida dari TK ABA Sambas Sibolga dan Titin Pandiangan asal TK Al Ikhsan Sibolga. Untuk tingkat SD/MI yakni Roslina Tanjung asal SDN 081240 Sibolga, Herianto dari SDN 084080 Sibolga dan Parluhutan Siregar dari SDN 087695 Sibolga.
Selanjutnya untuk tingkat SMP/MTs yakni Hotma Rimba S asal SMPN 2 Sibolga, Surung Panggabean asal SMPN 1 Sibolga.
Sedangkan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah berprestasi Tingkat SMA/MAN dan SMK jatuh kepada Bresman Rajagukguk asal SMKN 1 Sibolga, Ngalemi Sembiring asal SMAN 2 Sibolga dan Uli Anto Hutagalung SMK Swasta Muhammadiyah 13 Sibolga. (Jas)
Iklan Billboard di Sibolga Semakin Berkembang Sibolga, BATAKPOS
Mudahnya pelayanan serta ringannya biaya pajak yang dibebankan Pemko Sibolga, membuat pengusaha periklanan jenis Billboard (papan reklame) semakin berkembagn di Kota Sibolga. Hal itu dibuktikan semakin maraknya iklan Billborad di Negri Berbilang Kaum ini. Menurut data yang diperoleh BATAKPOS dari Dinas Pendapatan Pemko Sibolga, total iklan Billboarddi Kota Sibolga sebanyak 7 unit. Dengan demikian penghasilan pajak dari iklan ini pun turut menambah pendapatan Pemko Sibolga.
Menurut Basril Tanjung SE (53) selaku Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pendapatan Kota Sibolga yang ditemui koran ini di ruang kerjanya, Rabu (29/7) mengaku, omset penghasilan Dinas Pendapatan Sibolga terbantu dengan kehadiran iklan Billboard ini.
“Khusus tahun ini saja, sebanyak dua unit iklan Billboard baru bertambah, dengan demikian total iklan Billboard ada 7 unit. Dengan bertambahnya jumlah iklan Billboard tersebut maka pajak yang kita perleh juga turut meningkat,”akunya.
Ada pun biaya pajak yang dibebankan kepada pengusaha iklan Billboard relatif murah, yakni Rp16ribu per meter selama 1 tahun sesuai dengan Perda nomor 1 tahun 2008. “Menurut pengakuan para pengusaha iklan ini kepada kami, dipilihnya Kota Sibolga menjadi tempat ajang promosi, karena harganya pajaknya yang murah ditambah lagi layanan yang mudah dan tidak berbelit-belit. Dan untuk saat ini khusus di wilayah Jalan SM Raja dan Jalan Suprapto, Sibolga tidak diberikan lagi izin untuk mendirikan iklan Billboard, karena sudah padat,”katanya.
Dijelaskannya, untuk semester I ini pihaknya berhasil mengumpulkan pajak dari iklan termasuk iklan Billboardsebesar Rp124.641.000. Sedangkan tahun lalu, melebihi target yakni Rp150juta, sementera yang ditargetkan Rp125juta. “Kita berterimakasih kepada para pengusaha yang telah berinvestasi di daerah kita ini, dengan demikian tatanan kota kita ini semakin indah dan terang,”ujarnya.
Ia juga menambahkan, rata-rata pemilik iklan Billboard ini adalah pengusaha yang dari Medan, sedangkan para pengusaha di Sibolga sepertinya belum berminat untuk menekuni bisnis iklan ini. (Jas)
Keterangan Foto
IKLAN BILLBOARD
Salah seorang pengusaha asal Medan saat memasang iklan Billboard di Jalan Sisingamangaraja Sibolga. Kehadiran papan reklame ini turut menambah pendapatan Kota Sibolga. (batakpos/Jason gultom)
Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara memiliki komuditi unggulan berupa minyak nimal yang memiliki kualitas tinggi. Di Tapteng, beberapa Kecamatan seperti, Kecamatan Sibabangun, Kecamatan Lumut, Kecamatan Pinangsori dan Kecamatan Badiri merupakan penghasil minyak nilam terbesar di kabupaten Tapanuli Tengah. Hanya saja petani nilam di daerah ini sepertinya kurang perhatian dari Pemkab Tapanuli Tengah. Demikian dikatakan para petani dan penampung minyak nilam kepada wartawan BATAKPOS sewaktu pergu berkunjung ke adarah itu beberapa waktu lalu.
Menurut penuturan salah seorang penampung nilam, Edward Labolo (51) bahwa, masyarakat dibeberapa kecamatan di Tapanuli Tengah merupakan petani nilam. Namun pemerintah Tapanuli Tengah sampai saat ini belum memberikan perhatiannya terhadap komoditi yang mempounyai prospek yang cukup bagus ini. Menurutnya, pemerintah memberikan perhatiannya minimal untuk menstabilkan harga minyak nilam di pasaran.
“Mutu minyak nilam Indonesia di kenal paling baik dan menguasai pangsa pasar 80 - 90%. Minyak nilam (patchouli oil) merupakan salah satu minyak atsiri yang banyak diperlukan untuk bahan industri parfum dan kosmetik, yang dihasilkan dari destilasi daun tanaman nilam (Pogostemon patchouli),” katanya.
Dia mengakui, bahwa para petani di daerah tersebut merupakan penghasil nilam terbesar di Tapanuli Tengah. Hanya saja para petani ini sangat mengeluhkan ketidak stabilan harga minyak nilam di pasaran. “Tahun 2009 ini minyak nilam di pasarKecamatan Sibabangun, Lumut, Pinangsori, dan Badiri, drastis turun karena harga minyak nilam anjlok sampai dengan 250.000 per kg dengan kadar 0,7 ml. Padahal tahun-tahun sebelumnya harga minyak nilam di daerah itu sempat mencapai Rp1-1,5jut per kg nya.
“Akibat anjloknya harga minyak nilam ini, sudah banyak petani nilam yang meninggalkan kebun nilamnya, karena harganya yang tidak seimbang. Dia menambahkan bahwa minyak nilam dari Tapanuli Tengah khususnya Kecamatan Sibabangun, Lumut, Pinangsori, Badiri sangat diminati para negara-negara luar, seperti Amerika Serikat dan Inggris,”kata Edward Labolo selaku penampung minyak nilam.
Dijelaskannya, saat harga minyak nilam masih normal, mereka selaku penampung minyak nilam bisa menampung 50-100 kg per kecamatan. Namun, karena harga saat ini anjlok mereka hanya mampu mendapatkan 5kg per kecamatannya. “Andaikata Pemerintah Tapanuli Tengah menjaga stabilnya harga minyak nilam, niscaya PAD Kabupaten Tapanuli Tengah pasti akan semakin bertambah dari komoditi ini,” katanya.
Anjloknya harga minyak nilam ini sangat dirasakan para petani. Menurut salah seorang petani di Kecamatan Sibabangun, Asatolo Laia (44) mengatakan, bahwa mereka sebagai masyarakat petani nilam sangat mengeluh atas harga minyak nilam di daerah tersebut. Para petani ini sangat megharapkan peran aktif dari Pemkab Tapteng, khususnya Dinas yang membidangi hasil perkebunan. Karena mereka mengakui, untuk mendapatkan 1 kg minyak nilam harus dapat mengumpulkan daun nilam kering sebanyak 30 kg. Selanjutnya daun nilam itu dikukus untuk mengambil minyaknya.
“Jadi sangat susah untuk mendaptkan minyak nilam ini. Itu pun tidak ada masalah, jika harganya bisa stabil seperti dulu. Tapi kalau sepeti harga sekarang ini sudah tidak memungkinkan lagi karena tidak seimbang lagi biaya dan tenaga yang kita keluarkan dibandingkan harga minyak nilam saat ini,”keluh priaberkulit putih ini. (Jas)
Keterangan Foto
MINYAK NILA ASAL TAPTENG
Edward Labolo, selaku penampung minyak nilam saat mencium wanginya minyak nilam yang da di Tapteng. Menurutya, minyak nilam ini sangat disukai masyarakat Amerikan dan Inggris. (batakpos/Jason gultom)
Adanya pernyataan dari Ketua KPUD Provinsi Sumatera Utara, Irham Buana Nasution seperti yang dilangsir beberapa media yang menyatakan sebanyak 24 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2010 akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada), termasuk di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pernyataan tersebut kontan saja menjadi pembahasan hangat bagi masyarakat Tapanuli Tengah, pasalnya, Kepala Daerah di Kabupaten Tapteng dilantik bulan Juni tahun 2006 dan akan berakhir tahun 2011 sesuai dengan masa periodesasi 5 tahun.
Anggota KPUD Tapteng, Maruli Firman Lubis, SH yang dikonfirmasi BATAKPOS, Kamis (30/7) melalui ponselnya mengaku, belum mendapat surat dari KPUD Provinsi Sumatera Utara dan KPU Pusat tentang pernyataan Ketua KPUD Provinsi Sumatera Utara itu. Menurutnya, bahwa jabatan Kepala Daerah di Kabupten Tapteng berakhir setelah habis masa periodenya, yakni selama 5 tahun.
“Kami belum menerima surat tentang hal itu. Lebih baik langsung ditanyakan saja kepada KPUD Provisni Sumatera Utara,”jawabnya singkat.
Sementara itu sejumlah anggota DPRD Tapteng seperti, Hazmi Simatupang, Hasva Pasaribu, Sintong Gultom, Darwin Sitompul yang ditemuin awak koran ini di Gedung DPRD Tapteng, Kamis (30/7) turut membahas hal tersebut. Menurut mereka Tapteng tidak mungkin melaksanakan Pilkada tahun 2010, karena Kepala Daerahnya dilantik tahun 2006, maka akan berakhir tahun 2011.
“Kami juga selaku anggota DPRD Tapteng turut membahas hal itu, karena tidak mungkin proses pelaksanaan Pilkada di Tapteng dilangsungkan 2010, karena masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir 2011 sesuai dengan masa pelantikannya. Hal ini perlu dipertanyakan ke KPUD Provinsi Sumatera Utara, atau KPU Pusat,”kata mereka.
Menanggapi hal itu, Ketua KPUD Provinsi Sumatera Utara, Irham Buana Nasution yang langsung dikonfirmasi BATAKPOS, Kamis (30/7) melalui ponselnya menegaskan, bahwa tahapan Pilkada di Tapteng tetap dilangsungkan 2010, tetapi pelaksanaannya sesuai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah tersebut.
“Sesuai dengan Permendagri nomor 44 Tahun 2007 dijelaskan, maksimal delapan bulan sebelumnya, KPUD kabupaten/kota harus sudah menjalankan tahapan Pilkada. Jadi kita harus bisa membedakan istilah tahapan dan pelaksanaan. Jadi jangan salah tafsir dengan pernyataan yang saya sampaikan. Bahwa tahapan pilkada di 24 kab/kota akan dilaksanakan secara serentak, namun pelaksanan Pilkada atau pemungutan suara atau proses pemilihan dilaksanakan dua bulan sebelum jabatan Kepala Daerah itu berakhir,”tegasnya.
Menanggapi hal itu Hasmi Simatupang didampingi Sintong Gultom selaku anggota DPRD Tapteng menyimpulkan, sesuai dengan penjelasan dari Ketua KPUD Provinsi Sumatera Utara, maka pelaksanaan Pilkada di Tapteng akan dilaksanakan sekitar bulan April 2011, karena Bupati dan Wakilnya dilantik teptanya tanggal 12Juni 2006 lalu. Namun tahapan Pilkada sudah dilaksanakan 2010 sesuai dengan Permendagri nomor 44 Tahun 2007, maksimal delapan bulan sebelumnya, KPUD kabupaten/kota harus sudah menjalankan tahapan Pilkada.
“Hasil konfirmasi dengan Ketua KPUD Provinsi Sumut, itu sudah tepat. Mungkin saja media salah menafsirkan sehingga membuat berita pelaksanaan pilkada secara serentak dilaksanakan di 24kab/kota, sehingga menjadi pembahasan hangat bagi masyarakat. Dengan adanya penjelasan ini masayarakat akan dapat memahami bahwa pelaksanaan Pilkada di Tapteng akan dilaksanakan tahun 2011, namun tahapan Pilkada tahun 2010,”jelasnya.
Ditambahkannya, dalam Permendagri nomor 44/2007 itu juga dijelaskan, sebelum dilaksanakan pelaksanaan Pilkada, diawali dengan surat pemberitahuan dari DPRD kab/kota paling lambat 6 bulan sebelum masa jabatan Kepada Kepala Daerah berakhir. “Dengan adanya langsung jawaban konfirmasi ini dari Ketua KPUD Sumut, masyarakat Tapteng diharapkan dapat memahaminya, dan itu lah yang sebenarnya,”kata Hasmi dan Sintong Gultom. (Jas)
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sibolga, lakukan uji coba pelabuhan penyeberangan yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan. Uji coba yang dilakukan pada hari Minggu (2/7) tersebut tampak dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sibolga, H Afifi Lubis SH, Kadis Perikanan, Hendra Darmalius, Pimpinan Cabang ASDP Sibolga, Mulkan, Kepala Navigasi MT Gultom, camat Sibolga Selatan, Zulkifli dan lurah Aek Manis Margareth Simatupang. Uji coba pelabuhan penyeberangan itu berlangsung sukses dan berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sibolga, Ir. Basar SM Sibarani MSi mengatakan, bahwa uji coba pelabuhan penyeberangan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil dari pelabuhan penyeberangan itu. ”Kita saat ini hanya sebatas untuk uji coba pelabuhan penyeberangan ini saja, agar kita bisa mengetahui apa yang harus perlu diperbaiki untuk kesempurnaan pelabuhan penyeberangan ini,” katanya menerangkan.
Dia mengatakan, bahwa uji coba ini berjalan dengan lancar dan tidak mendapat kendala apapun. ”Setelah selesai uji coba ini dan melakukan beberapa perbaikan, maka dalam waktu dekat, pelabuhan penyeberangan ini akan difungsikan sebagaimana mestinya, karena ini diharapkan sebagai salah satu pendapatan asli daerah Sibolga ini,” sebutnya.
Menurutnya, bahwa pelabuhan penyeberangan ini merupakan bantuan dari Departemen perhubungan Republik Indonesia yang diberikan kepada pemerintah Kota Sibolga untuk menambah Pendapatan Asli Daerah ini.
”Pelabuhan penyeberangan yang baru dilakukan uji coba ini merupakan dermaga standar seperti pelabuhan-pelabuhan yang ada dibeberapa kota di Indonesia. Dan kita berusaha agar pelabuhan ini semakin maju dengan beberapa perbaikan atau penambahan fasilitas lainnya yang akan kita lakukan nantinya,” katanya. (Jas)
Keterangan Foto:
UJI COBA PELABUHAN
Wakil Wali Kota Sibolga, H Afifi Lubis, SH (topi hitam) foto bersama di dermaga pelabuhan Sibolga usai melakukan uji coba bersama dengan ASDP Sibolga, Minggu (2/8). (batakpos/Jason gultom)
KPU Tapteng Tetapkan Tiga Caleg Terpilih PNI Marhaenis
Tapteng-BATAKPOS
Tiga orang calon terpilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapteng, dari Partai Nasional Indonesia Marhaenisme yang sempat di pending penetapannya, akhirnya ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapteng sebagai caleg terpilih anggota DPRD Kabupaten Tapteng yang dilaksanakan di kantor KPU Tapteng di Pandan, Sabtu (1/8).
Dimana sebelumnya, pada penetapan caleg terpilih yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, tiga caleg dari PNI Marhaenis tidak ikut ditetapkan, karena menunggu salinan surat hasil putusan MK RI.
Ketua KPU Tapteng Kabul Lumbantobing kepada BATAKPOS, Sabtu (1/8) mengatakan, untuk menetapkan ketiga caleg PNI Marhaenis, KPU Tapteng telah mengadakan rapat pleno sejak Jumat (31/7) kemarin untuk membahas tentang penetapan calon terpilih anggota DPRD dari PNI Marhaenis sebagai tindak lanjut penetapan hasil Pemilu perolehan kursi Partai Politik peserta Pemilu dan penetapan calon anggota DPRD Kabupaten Tapteng sesuai dengan berita acara KPU Kabupaten Tapteng nomor: 1257/KPU-TT/VII/2009 tanggal 3 Juli 2009.
“Setelah salinan surat hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI bernomor 91/PHPU.C-VII/2009 tanggal 17 Juni 2009, nomor 95/PHPU.C-VII/2009 tanggal 18 Juni 2009 dan nomor 95/PHPU.C-VII/2009 tanggal 22 Juni 2009. Maka, KPU Tapteng memutuskan untuk menetapkan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten Tapteng,” katanya.
Adapun ketiga caleg yang ditetapkan itu adalah, Sondang Br Hutagalung caleg nomor urut 1 dari Dapil IV, Mangatur Marpaung caleg nomor urut 1 Dapil II dan Tulus Hutabarat caleg nomor urut 1 Dapil III Kabupaten Tapteng.
Berita acara penetapan ketiga caleg PNI Marhaenisme yang ditetapkan sebagai anggota DPRD Tapteng bernomor 1380/KPU-TT/VII/2009 tanggal 1 Agustus 2009, yang ditandatangani Kabul Lumbantobing sebagai Ketua KPUD Tapteng, Irwanner Muda Ritonga, Syahrial Sinaga dan Ir Dewi Eilfriana masing-masing sebagai anggota. (Jas)
Siswa SMPN 2 Pandan Wakili Sumut di LPIR Tingkat Nasional
Tapteng, BATAKPOS
Anindya Rahma Olga Karya siswa kelas IX SMP Negeri 2 Pandan Nauli Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, terpilih sebagai duta Sumut pada finalis lomba karya ilmiah remaja (LPIR) tahun 2009 di Jakarta. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMPN Pandan Nauli, Ali SPd, kepada BATAKPOS, Senin (3/8) di Pandan.
Menurutnya, terpilihnya Anindya mewakili Provinsi Sumatera Utara berdasarkan surat Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Nomor 2309/C3/TU/2009 tanggal 7 Juli 2009.
“Final Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tahun 2009 ini akan dilaksanakan tanggal 10 s/d 15 Agustus 2009 bertempat di hotel Grand Cempaka Jakarta. Kami berharap dengan izin Bapak Bupati Tapanuli Tengah melalui Kepala Dinas Pendidikan guru pembimbingnyayaitu Anwar Said, S.Pd dapat ikut berangkat ” tegasnya seraya meminta doa dari masyarakat Tapanuli agar Anindya berhasil mendapatkan juara sehingga dapat mengharumkan nama daerah Tapanuli Tengah.
Ada pun penilitian ilmiah yang ditulis Anindya berjudul ‘Pendayagunaan Sungai Melalui Program Lubuk Larangan Dosnitahi Untuk Membangun Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat dan Usaha Konservasi Lingkungan.’ Menurutnya, dengan adanya Lubuk Larangan Dosnitahi yang digagas oleh Lurah lumut Kadirun Hasibuan dan warganya teryata dapat merubah pemahaman masyarakat dalam konsep penguasaan sumber daya alam (sungai).
“Dari semula dipahami bahwa sungai sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan secara bebas oleh siapapun menjadi sumber daya yang dimilki secara bersama untuk kepentingan masyarakat. Jika dilihat dari segi ekonomi sungai dapat dikembangkan sebagai sebagai obyek wisata dan hasil panen ikannya dapat dipergunakan untuk kepentingan pembangunan masyarakat. Dari segi Konservasi, lahan sungai dan sekitarnya bersih dan segar karena secara spiritual masyarakat merasa tabu jika merusaknya seperti tidak membuang sampah secara sembarangan di sungai. Dan yang terakhir membangun budaya kebersamaan antara anggota masyarakat. (Jas)
Keterangan Foto
DUTA SUMUT
Dari kiri ke kanan Kepala SMP 2 Pandan Nauli , Anindya dan guru Pembimbing Anwar Said, foto bersama di halaman SMP 2 Pandan Nauli, Tapteng. (batakpos/Jason gultom)