Wakbup Tapteng: Koordinasi Antar Instansi dan Pihak Terkait Kunci Kesuksesan Program
Pandan Batak Pos,
Wakil Bupati (Wabup) Tapanuli Tengah Ir. H. MA Effendi Pohan secara resmi membuka bimbingan Teknik (Bintek) service provider pelayanan kesehatan dan pendidikan sesuai Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2009 di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Bintek yang diikuti sedikitnya 69 peserta ini, terdiri dari kalangan dokter Puskesmas, Dinas Pendidikan serta pendamping PKH tingkat kecamatan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi Tapteng dilaksanakan di audio visual SMAN I Matauli Pandan, Senin (4/5). Turut sebagai narasumber dari tim UPPKH pusat dan Pemprovsu, diantaranya Leni Brida dan Mohammad Thamrin serta Barita Sihite (Pemprovsu).
Wakil Bupati Tapteng secara tegas menginstruksikan instansi dan pihak yang terkait pada program PKH agar melakukan kordinasi antar stakeholder dan terus melakukan evaluasi secara priodik, sehingga pelaksanaan PKH di Tapanuli Tengah berjalan sebagaimana yang diharapkan hingga mendapat kesusksesan. “Ini perlu dicermati dan dilakukan kordinasi secara baik, agar program ibi berjalan sesuai harapan bersama,” tegas Effendi Pohan.
Di kesempatan itu, Ia juga mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang tergolong dalam masyarakat miskin. Untuk tahun ini, masyarakat Tapanuli Tengah mendapat PKH yang ada di 15 kecamatan, sementara pada tahun 2008 penerima bantuan PKH di Tapteng hanya 8 kecamatan. Akan tetapi tahun ini, pemerintah pusat membuat penambahan bantuan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) untuk 7 kecamatan di Tapteng.
Program PKH merupakan program penanggulangan kemiskinan kepada RTSM melalui ketentuan dan persyaratan terkait dengan upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mensekolakan anak usia wajib belajar, memeriksakan kesehatan dan memberikan makanan bergizi kepada anak-anak RTSM.
Lebih lanjut Wakil Bupati mengatakan, sasaran PKH adalah RTSM yang memiliki anak usia sekolah 6 – 15 tahun atau kurang dari 18 tahun tetapi belum menyelesaikan pendidikan dasar. “Tak hanya itu, bagi RTSM yang memiliki anak usia 0 – 6 tahun mendapat pelayanan kesehatan dan memdapat pemantauan tumbuh kembang usia prasekolah, bagi ibu-ibu hamil mendapat pemeriksaan minimal 4 kali semasa kehamilan, proses kelahiran dan mendapat kunjungan setelah melahirkan oleh pihak kesehatan,” tuturnya.
Menurut Wakil Bupati, akhir-akhir ini program PKH mendapat suara-suara sumbang dari beberapa kalangan yang melihat bantuan PKH dari sisi kelemahanya saja, sedangkan sisi kebaikan dan manfaatnya bagi masyarakat miskin justru di kesampingkan, ujar Effendi Pohan.
Hal ini, menurut dia, karena sebagian orang tergesa–gesa menyempaikan opininya yang kurang pas kepada public, sehingga menimbulkan kecemburuan yang berdampak pada penolakan bantuan PKH.
Sementara itu, Kadis Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tapteng H. Zafril Abdi Nasution, SE, MSi laporanya menegaskan, maksud dan tujuan pelaksanaan PKH untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan verifikasi PKH terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan yang menjadi kunci keberhasilan program ini di daerah khususnya di Tapteng.
“Nah, dalam hal ini merupakan tugas berat sebagai petugas pendamping masyarakat di tiap kecamatan yang telah ditetapkan. Sementara, untuk evaluasinya, dilakukan secara periodik antara pendamping lapangan dengan instansi terkait (Dinas Pendidikan dan Kesehatan) serta Dinas Sosial setempat,” jelasnya. (Jason Gultom)
Keterangan Foto :
PAPARKAN : Ny. Leni Brida dari Program Keluarga Harapan (PKH) didampingi Wabup Tapteng Ir. H. MA Effendi Pohan dan Kadis Sosial Tapteng Zabril Nasution saat memberikan pemaparan dihadapan 69 peserta Bintek service provider pelayanan kesehatan dan pendidikan program PKH di audio visual SMAN I Matauli Pandan, Senin (4/5). (Batak Pos/Jason Gultom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar