Sibolga, BATAKPOS
Kapal Motor jenis Kargo KM Merpati Indah tenggelam akibat dihantam ombak di diperairan laut Singkil dan Barus yang jaraknya diperkirakan sekitar 50 mil dari pelabuhan Sibolga, Rabu (5/8) sekira pukul 05.00WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja kesepuluh Anak buah kapal (ABK) terombang-ambing sekitar 5 jam di laut, demikian juga dengan barang yang dibawa kapal berupa bahan Sembako turut tenggelam.
Adapun kesepuluh ABK tersebut yaitu, Kapten Kapal, Udin Sihombing (54), Wakil Kapten Romauli Sinaga (49), Zulfikar Agus (35), Parulian Silaban (24), Rahmat Siregar (22), Rinto Nainggolan (24), Gabe Sitanggang (26), Nasrun Sirait (50), Pardamean Simatupang (35), dan Roy Hutasoit (28).
Menurut pengakuan Wakil Kapten KM Merpati Indah, Romauli Sinaga setibanya di pelabuhan Sibolga, Rabu (5/8) sekira pukul 10.00WIB menceitakan kronologis peristiwa naas itu. ”Kami berangkat dari pelabuhan Sibolga Selasa malam menuju Sinabang membawa bahan Sembako. Selama perjalanan dari Pelabuhan Sibolga atau kurang lebih enam jam menuju Sinabang, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kondisi cuaca masih terlihat bagus. Tetapi, sekitar pukul 04.00 WIB dini hari tepatnya di pertengahan laut Singkil (NAD)-Barus (Kabupaten Tapanuli Tengah), cuaca tiba-tiba berubah, gelombang laut membesar mencapai empat meter disertai badai kencang,”terangnya.
Melihat kondisi tersebut, mereka pun merubah haluan kembali menuju arah Sibolga, sebab air laut mulai memasuki lambung kapal. Ketika menuju arah Sibolga ombak yang cukup besar menghantam lambung kapal dan bocor. ”Kami pun berusaha menguras air dengan timba, dan pompa mesin, namun tidak seimbang dengan derasnya air yang masuk. Melihat kondisi itu, kami pun mengambil rakit yang ada dalam kapal untuk menyelematkan diri, sebab kapal tidak mungkin dapat diselamatkan lagi,”kata Romauli Sinaga.
Sekitar pukul 10.00WIB lanjutnya, satu unit kapal nelayan dengan tujuan Sibolga melintas dan mereka pun meminta pertolongan. ”Lebih kurang 5 jam lamanya kami terombang-ambing di laut, beruntung ada kapal nelayan yang melintas, kalau tidak, tidak tahu lagi nasib kami,”kenangnya.
Masih menurut Romauli Sinaga, muatan kapal yang mereka bawa sekitar 86 ton, padahal daya muat kapal sekitar 102 ton. ”Jadi penyebab tenggelamnya kapal itu murni karena cuaca yang buruk bukan karena lebih muatan atau libih tonase.
Hal itu juga turut dibenarkan Rinto Nainggolan (24), yang juga ABK KM Merpati Indah. ”Saat itu kami sudah berusaha menyelamatkan kapal tetapi karena badai dan gelombang cukup besar kami pun gagal dan kapal pun tenggelam.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Sibolga, Letkol Laut (P) Tedjo Sukmono membenarkan kejadian tersebut sembari mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian naas itu. ”Setelah kita mendegar peristiwa itu, kita langsung mengirim petugas SAR dari Angkatan Laut bersama kapal Mansalar untuk menyelamatkan seluruh awak kapal. Namun kita bersyukur kesepuluh ABK telah berhasil diselamatkan terlebih dahulu oleh kapal nelayan yang melintas menuju Sibolga. Jadi kejadian ini murni kecelakaan akibat badai disertai gelombang besar yang menghantam lambung kapal,”tegasnya saat berada di Pelabuhan Sibolga menunggu kedatangan para awak kapal.
Pantauan koran ini di pelabuhan Sibolga, kedatangan seluruh awak kapal KMP Merpati Indah disambut dengan isak tangis oleh seluruh keluarga. Mereka pun tak kuasa membendung air matanya.
Pada kesempatan itu juga, kepala Adpel Sibolga, Muas Effendi mengatakan, kapal-kapal kargo yang bersandar di Pelabuhan Samudera Sibolga pada umumnya dalam kondisi baik. Sebab, sekali tiga bulan kapal-kapal tersebut wajib naik dok, cuci buritan dan sekali setahun memeriksa dan memperbaiki badan kapal.
“Sama halanya dengan kapal kargo Merpati Indah yang tenggelam tersebut. Baru April 2009 kemarin kapal tersebut naik dok. Gelombang besar diserta badai sangat ditakuti kapal besar maupun kapal kecil, sebab tidak ada gunanya sebuah kapal itu baik kalau sudah berhadapan dengan fenomena alam seperti ini,”jelasnya.
Sementara itu data prakiraan cuaca dari UMP Metrologi Belawan Medan yang disampaikan ke kantor Radio Pantai Sibolga menjelaskan, dari tanggal 5-6 Agustus 2009 mulai pukul 07.00 WIB angin di wilayah perairan Nias-Mentawai berasal dari Timur Laut-Selatan dengan kecepatan 10-20 Knot, diserta Hujan dan tinggi gelombang rata-rata 1,5-2,5 meter. Sementara di perairan Aceh, angin melaju dari arah barat daya dengan kecepatan 20-25 knot diserta hujan dan tinggi gelombang 2,5-3.0 meter. Sedangkan di wilayah perairan Samudera Indonesia Barat Sumatera arah angin melaju dari tenggara menuju barat daya 20-30 knot disertai hujan dengan tinggi gelombang 2,5-3.0 meter. (Jas)
Keteranga Foto:
Para korban kapal yang tenggelam saat dievakuasi di Pelabuhan Sibolga (batakpos/jason gulto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar