4 Siswa SMAN 1 Plus Matauli Pandan Raih Penghargaan Dari Goethe Institut Jerman
Pandan, Batak Pos
Sekolah SMA Negeri Plus Matauli Pandan kembali menorehkan prestasi membanggakan buat Kabupaten Tapanuli Tengah. Empat siswa sekolah unggulan tersebut meraih penghargaan dari Goethe Institut, Dublin, Jerman.
Penyerahaan penghargaan dilaksanakan Kamis, 16/4) di ruang Audio Visual SMA Matauli di Pandan yang dirangkai dengan peresmian Kelas Intensif Bahasa Jerman oleh Bupati Tapanuli Tengah, Tuani Lumbantobing yang diwakili Kepala Bappeda Remus Pardede dan Herr Steff Corell dari Goetha Institut..
Keempat siswa tersebut masing-masing Furwidia Ningsih (siswi kelas III) yang meraih penghargaan beasiswa selama empat tahun sebesar Rp250 juta untuk menuntut ilmu di Swiss – German University (SGU) serta Yustini, Halimah Nasution dan Ahmad Indra (siswa kelas 1 dan 2) yang mendapat kesempatan summer camping (belajar sekaligus rekreasi di musim panas) selama 3 minggu di Jerman.
Herr Steff Corell dari Goethe Institut dalam penyampaiannya dihadapan Bupati dan Wakil Bupati Tapteng diwakili Kepala Bappeda Remus Pardede dan Kepala Dinas Pendidikan M Rumapea serta Kepala SMAN 1 Matauli Drs Soemartono mengatakan, penghargaan tersebut disampaikan sebagai upah dari tugas yang diberikan Goethe Institut sebagai parternya SMAN 1 Matauli karena mampu mewujudkan pengembangan bahasa Jerman setelah bahasa Inggris di sekolah tersebut.
“Saya melihat usaha sekolah ini sudah berhasil dan saya yakin 1-2 tahun kedepan siswa/i sudah dapat berbahasa Jerman dengan baik. Maka atas keberhasilan ini, kami memberikan hadiah bea siswa kepada 1 orang siswa kuliah di SGU dan Summer Camping ke Jerman kepada 3 orang siswa,”kata Steff dalam bahasa Jerman yang diterjemahkan oleh translator.
Pada kesempatan itu, Ia mempromosikan sekaligus menggambarkan sedikit mengenai sistem pendidikan di Swiss–German Institut (SGU). Dimana, dalam pendidikannya, institute tersebut diajari oleh guru–guru (dosen) yang selalu mempergunakan Bahasa Inggris. Namun, di setiap Minggu, Mahasiswa/i diberikan pendidikan tambahan Bahasa Jerman. “Jadi selain pintar berbahasa Inggris di Institut tersebut, siswa juga pintar berbahasa Jerman,”paparnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Tapteng Remus Pardede mewakili Bupati Tapteng dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terimakasih sekaligus apresiasi yang telah tercapai atas perhatian Goethe Institut, Jerman kepada pendidikan di sekolah SMA Matauli khususnya dan pendidikan di Tapteng secara umum.
Ia berharap, Institut ini dapat lebih memperhatikan SMAN 1 Matauli serta sekolah –sekolah lainnya di wilayah Tapteng sehingga anak–anak bisa sekolah lebih banyak menuntut ilmu di SGU dan pemkab Tapteng siap mendukung setiap program–program SGU demi pengembangan pendidikan para siswa di daerah setempat.
Bantuan Penuh Dari Goethe Institut
Usai kegiatan peresmian Kelas khusus Intensif Bahasa Jerman, Kepala SMAN 1 Matauli, Pandan, Drs Soemartono kepada Batak Pos menyampaikan, pada prinsipnya semua siswa SMA Matauli mendapatkan pelajaran Bahasa Jerman, tetapi untuk program–program khusus pengiriman anak–anak ke Jerman, harus melalui kelas Intensif.
“Maka itu, kita membuka dua kelas intensif dengan jumlah siswa sebanyak 50 orang dan seluruhnya ini mendapat bantuan penuh dari Goethe Institut termasuk bantuan pelatihan guru dan media pendidikannya,”ujar Soemartono.
Menurutnya, tidak semua sekolah di Indonesia memiliki kesempatan mendapatkan kerjasama dengan Goethe Institut. Dari data yang ada, hanya 10 sekolah yang dipilih oleh lembaga pendidikan ini, salah satunya di Sumatera Utara (Sumut) adalah SMAN 1 Matauli Pandan.
“Adapun dasar pemilihan tersebut, dilihat dari hasil survey mereka sebelumnya terhadap kampus/sekolah, visi dan misi, Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas dan kemauan sekolah untuk dapat maju,”papar Soemartono.
Disinggung apakah kerjasama dengan Goethe Institut tersebut berlangsung terus atau sifatnya hanya sementara, Kepala Sekolah yang sudah mengabdi sejak sekolah ini dibuka dan diresmikan mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Akbar Tanjung dan mantan Panglima TNI AD Faisal Tanjung mengatakan, penilaian terhadap kelas Intensif Bahasa Jerman ini berlangsung hanya se-tahun. “Artinya, dalam satu tahun tersebut, apakah sekolah tersebut mengalami kemajuan atau peningkatan. Jika tidak, program tersebut bisa di stop dan pihak Goethe Institut dapat memilih sekolah lain,”tukas Soemartono. (Jason Gultom)
Keterangan Foto :
DIABADIKAN : Herr Steff Corell dari Goetha Institut foto bersama dengan Kepala Bappeda Tapteng mewakili Bupati dan Wakil Bupati, Remus Pardede, Kepsek SMA Matauli Soemartono serta 4 siswa sekolah SMAN 1 Matauli Padan yang meraih penghargaan DAN beasiswa dari Goethe Institut Jerman. Batak Pos/Jason Gultom
Pandan, Batak Pos
Sekolah SMA Negeri Plus Matauli Pandan kembali menorehkan prestasi membanggakan buat Kabupaten Tapanuli Tengah. Empat siswa sekolah unggulan tersebut meraih penghargaan dari Goethe Institut, Dublin, Jerman.
Penyerahaan penghargaan dilaksanakan Kamis, 16/4) di ruang Audio Visual SMA Matauli di Pandan yang dirangkai dengan peresmian Kelas Intensif Bahasa Jerman oleh Bupati Tapanuli Tengah, Tuani Lumbantobing yang diwakili Kepala Bappeda Remus Pardede dan Herr Steff Corell dari Goetha Institut..
Keempat siswa tersebut masing-masing Furwidia Ningsih (siswi kelas III) yang meraih penghargaan beasiswa selama empat tahun sebesar Rp250 juta untuk menuntut ilmu di Swiss – German University (SGU) serta Yustini, Halimah Nasution dan Ahmad Indra (siswa kelas 1 dan 2) yang mendapat kesempatan summer camping (belajar sekaligus rekreasi di musim panas) selama 3 minggu di Jerman.
Herr Steff Corell dari Goethe Institut dalam penyampaiannya dihadapan Bupati dan Wakil Bupati Tapteng diwakili Kepala Bappeda Remus Pardede dan Kepala Dinas Pendidikan M Rumapea serta Kepala SMAN 1 Matauli Drs Soemartono mengatakan, penghargaan tersebut disampaikan sebagai upah dari tugas yang diberikan Goethe Institut sebagai parternya SMAN 1 Matauli karena mampu mewujudkan pengembangan bahasa Jerman setelah bahasa Inggris di sekolah tersebut.
“Saya melihat usaha sekolah ini sudah berhasil dan saya yakin 1-2 tahun kedepan siswa/i sudah dapat berbahasa Jerman dengan baik. Maka atas keberhasilan ini, kami memberikan hadiah bea siswa kepada 1 orang siswa kuliah di SGU dan Summer Camping ke Jerman kepada 3 orang siswa,”kata Steff dalam bahasa Jerman yang diterjemahkan oleh translator.
Pada kesempatan itu, Ia mempromosikan sekaligus menggambarkan sedikit mengenai sistem pendidikan di Swiss–German Institut (SGU). Dimana, dalam pendidikannya, institute tersebut diajari oleh guru–guru (dosen) yang selalu mempergunakan Bahasa Inggris. Namun, di setiap Minggu, Mahasiswa/i diberikan pendidikan tambahan Bahasa Jerman. “Jadi selain pintar berbahasa Inggris di Institut tersebut, siswa juga pintar berbahasa Jerman,”paparnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Tapteng Remus Pardede mewakili Bupati Tapteng dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terimakasih sekaligus apresiasi yang telah tercapai atas perhatian Goethe Institut, Jerman kepada pendidikan di sekolah SMA Matauli khususnya dan pendidikan di Tapteng secara umum.
Ia berharap, Institut ini dapat lebih memperhatikan SMAN 1 Matauli serta sekolah –sekolah lainnya di wilayah Tapteng sehingga anak–anak bisa sekolah lebih banyak menuntut ilmu di SGU dan pemkab Tapteng siap mendukung setiap program–program SGU demi pengembangan pendidikan para siswa di daerah setempat.
Bantuan Penuh Dari Goethe Institut
Usai kegiatan peresmian Kelas khusus Intensif Bahasa Jerman, Kepala SMAN 1 Matauli, Pandan, Drs Soemartono kepada Batak Pos menyampaikan, pada prinsipnya semua siswa SMA Matauli mendapatkan pelajaran Bahasa Jerman, tetapi untuk program–program khusus pengiriman anak–anak ke Jerman, harus melalui kelas Intensif.
“Maka itu, kita membuka dua kelas intensif dengan jumlah siswa sebanyak 50 orang dan seluruhnya ini mendapat bantuan penuh dari Goethe Institut termasuk bantuan pelatihan guru dan media pendidikannya,”ujar Soemartono.
Menurutnya, tidak semua sekolah di Indonesia memiliki kesempatan mendapatkan kerjasama dengan Goethe Institut. Dari data yang ada, hanya 10 sekolah yang dipilih oleh lembaga pendidikan ini, salah satunya di Sumatera Utara (Sumut) adalah SMAN 1 Matauli Pandan.
“Adapun dasar pemilihan tersebut, dilihat dari hasil survey mereka sebelumnya terhadap kampus/sekolah, visi dan misi, Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas dan kemauan sekolah untuk dapat maju,”papar Soemartono.
Disinggung apakah kerjasama dengan Goethe Institut tersebut berlangsung terus atau sifatnya hanya sementara, Kepala Sekolah yang sudah mengabdi sejak sekolah ini dibuka dan diresmikan mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Akbar Tanjung dan mantan Panglima TNI AD Faisal Tanjung mengatakan, penilaian terhadap kelas Intensif Bahasa Jerman ini berlangsung hanya se-tahun. “Artinya, dalam satu tahun tersebut, apakah sekolah tersebut mengalami kemajuan atau peningkatan. Jika tidak, program tersebut bisa di stop dan pihak Goethe Institut dapat memilih sekolah lain,”tukas Soemartono. (Jason Gultom)
Keterangan Foto :
DIABADIKAN : Herr Steff Corell dari Goetha Institut foto bersama dengan Kepala Bappeda Tapteng mewakili Bupati dan Wakil Bupati, Remus Pardede, Kepsek SMA Matauli Soemartono serta 4 siswa sekolah SMAN 1 Matauli Padan yang meraih penghargaan DAN beasiswa dari Goethe Institut Jerman. Batak Pos/Jason Gultom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar