Tapteng, BATAKPOS
Tindak kriminal kembali terjadi di wilayah hukum Polres Tapanuli Tengah, Senin (3/8) sekira pukul 19.30 WIB, warga Lingkungan III Simaninggir, Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, dihebohkan dengan ditemukannya tubuh Riati boru Hutabarat (45), tergeletak bersimbah darah di areal ladang miliknya.
Informasi yang dihimpun BATAKPOS, Selasa (4/8) dari tiga orang saksi mata, Files br Sitompul (48), Rohani br Sitompul beserta adik kandungnya Beria br Hutabarat, di RSU FL Tobing Sibolga, mengatakan, bahwa tubuh korban mereka temukan di dalam pondok-pondok (sopo) yang berada di ladang korban dengan posisi korban tertelungkup serta bersimbah darah di kepalanya.
Menurut pengakuan Files br Sitompul, bahwa awal kejadiannya adalah saat adik korban memberitahukan kepadanya bahwa sampai pukul 18.00 WIB korban belum kembali ke rumahnya dari ladang. Mendengar hal itu, mereka bertiga beranjak menuju ke arah ladang korban. Sesampainya di sana, mereka menemukan tubuh korban bersimbah darah yang merupakan bekas pukulan benda tumpul dibagian depan kepala dan belakang. Selanjutnya mereka berusaha mendudukkan korban, namun langsung terjatuh lagi, dan kemudian salah seorang dari mereka langsung menghubungi warga dan pihak kepolisian guna memberikan pertolongan.
”Kami hanya melihat tubuh korban telah tergeletak di ladang yang biasa dikelolanya dengan kondisi berlumur darah. Entah apa yang menyebabkannya, tapi saat kami mendudukkannya, korban masih sempat mengigau, ”Unang itong, unang itong, modom ma hita” (Jangan ito, jangan ito, tidurlah kita) sebanyak tiga kali, kemudian korban tidak sadarkan diri.
Oleh warga dan Polsek Kolang, korban Riati br Hutabarat dibawa ke RSU dr FL Tobing Sibolga untuk mendapatkan perawatan. Pihak RSU dr FL Tobing Sibolga menyatakan, kondisi korban masih belum stabil, dimana Riati br Hutabarat mengalami luka di bagian depan dan belakang kepala, diduga akibat hantaman benda tumpul.
Lebih lanjut diakui Files, saat mereka menemukan korban, kalung dan sebuah gelang yang biasa dikenakan korban sudah tidak ada lagi melingkar di leher dan tangannya. ”Saat korban kami temukan, kalung seberat 25 gram (10 mas) dan sebuah gelang tangan yang dipakai korban sudah tidak ada lagi. Sehingga kami menduga bahwa korban dirampok,” kata mereka seraya menambahkan, beberapa bulan sebelumnya juga rumah korban mengalami pembongkaran dengan hilangnya beberapa gelang emas dan sejumlah uang milik korban.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Drs Reynhard Silitonga SH, melalui Perwira Penghubung (Pabung), Kompol Muchsin saat dikonfirmasi via selularnya, Selasa (4/8) membenarkan adanya seorang perempuan mengalami luka di kepala yang diakibatkan benda tumpul di areal perkebunan desa Poriaha Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng. Dia mengatakan pihak kepolisian belum mengetahui motif maupun pelaku penganiayaan terhadap gadis tersebut.
“Kami masih menyelidiki kasus ini. Sebab, belum ada ditemukan alat bukti serta jejak pelaku penganiayaan. Jadi, untuk sementara kami belum dapat menyimpulkan motif penganiayaan yang menimpa korban,” ungkap Kompol Muchsin. (Jas)
Keterangan Foto
KORBAN PERAMPOKAN
Riati boru Hutabarat (45) saat dirawat di RSU FL Tobing, Sibolga. Korban diduga korban perampokan saat berada di ladangnya. (batakpos/jason gultom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar