Sibolga, BATAKPOS
Selain menenggelamkan KM Merpati Indah, cuaca buruk dan tingginya gelombang air laut yang terjadi Rabu (5/8) di peraian Hindia-Sibolga turut menghantam kapal nelayan milik Harnol Sianturi alias Sipidong, KM Samudra jenis GT10. Akibatnya, satu orang ABK kapal atas nama Victor Purba (43) warga Ketapang Kelurahan Sibolga Ilir, Sibolga, Suamtera Utara, dinyatakan hilang. Menurut pengakuan Harnol Sianturi selaku pemilik kapal yang merangkap sebagai nakodah kapal (tekong) kepada BATAKPOS, Kamis (6/5) menjelaskan, peristiwa naas itu terjadi kemarin, Rabu (5/8) sekitar pukul 06.00WIB di sekitar peraian Situngkus-Poncan Gadang, laut Sibolga.
Saat mereka berangkat ke laut Selasa sore (4/8) bersama 4 orang ABK yakni, Friman Sianturi (32), Sigelleng Manik (15), Victor Purba (43) dan Harnol Sianturi (50), kondisi laut cukup aman. Dan sesui dengan rencana mereka ingin mengangkut ikan dari kapal nelayan yang ada di wilayah pulau Situngkus untuk dilangsir ke Sibolga. “Sewaktu kami berangkat dari Sibolga cuaca cukup bagus, karena biasanya kami berangkat sore dan pulang pagi hari. Sesudah kapal dimuat, kami pun segera balik arah menuju Sibolga. Saat itu juga ada tiga orang ABK dari kapal lain yang saya tidak tahu namanya menumpang ke kapal kami, karena mereka tahu kami mau menuju Sibolga,”terangnya.
Sekitar pukul 06.00WIB lanjutnya, tiba-tiba datang badai dan angin kencang, kondisi kapal pun sudah mulai oleng. Kami pun berusaha untuk tenang, namun karena derasnya guncangan ombak yang ketinggiannya sekitar 4 meter, kami pun mulai kalut, karena air sudah masuk ke kamar mesin kapal. Melihat situasi itu, Ia pun langsung masuk ke kamar mesin untuk menguras air, sementara ABK dan penumpang lainnya berusaha untuk mencari pelampung.
“Mungkin saat itulah korban terlempar ke laut akibat guncangan ombak, karena saya tidak melihat kejadian itu karena posisi saya berada dalam kamar mesin. Namun menurut pengakuan ABK yang lain, mereka masih sempat melemparkan tali dan pelampung kepada korban, namun karena tingginya gelombang laut, korban tidak sempat meraih tali tersebut dan tidak kelihatan lagi. Kami pun berusaha untuk melakukan pencarian saat itu juga, namun karena kondisi cuaca masih gawat, kami pun berupaya untuk menuju Sibolga,”katanya.
Setibanya di Sibolga hal itu pun langsung dilaporkan ke kantor Pol Air Sibolga. Mendapat laporan tersebut, pihak Pol Air dan TNI –AL langsung melakukan pencarian.
Hal itu dibenarkan Kapolres Kota Sibolga melalui Kasatpol Air, Iptu Bakharuddin ketika dikonfirmasi BATAKPOS, Kamis (6/8). “Setelah kita menerima laporan dari pak Sianturi, kita langsung melakukan pencarian bersama dengan TNI-AL, termasuk pak Sianturi ikut melakukan pencarian, karena dialah yang tahu dimana lokasi kejadian tersebut. Namun siang hari itu kondisi air laut masih tinggi, kita pun tidak bisa bergerak ke lokasi dan hanya melakukan pencarian disekitar pintu masuk perairan Sibolga. Barulah hari ini Kamis (6/8) kita lanjutkan kembali pencarian ke lokasi, namun belum ada juga tanda-tanda ditemukannya korban,”jelasnya.
Walau pun demikian lanjut Bakharuddin, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian.
Sementara itu istri korban Delima br Manurung (35) yang dijumpai BATAKPOS, Kamis (6/8) di kediamannya di Ketapang, Kelurahan Sibolga Ilir, Sibolga, hanya mampu menangis dan berdoa menanti adanya mujizat. Korban meninggalkan satu orang istri dan 4 orang anak. (Jas)
Keterangan Foto:
ABK HILANG
Nahkoda Kapal KM Samudra Harnol Sianturi saat memberikan keterangan di kantor Pol Air Sibolga didampingi Kasatpol Air, Iptu Bakharuddin, Kamis (6/8). (batakpos/Jason gultom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar