Senin, 30 Agustus 2010

Jelang Lebaran, Pakaian Burjer Laris Manis
Sibolga, BATAKNEWS.COM
Jelang lebaran Pakaian bekas atau lebih dikenal dengan sebutan Burjer (Buruk-buruk Jerman) laris manis di Kota Sibolga, Sumatera Utara. Hal itu diakibatkan kondisi perekonomian masyarakat saat ini yang begitu sulit, sehingga pakaian bekas menjadi sasaran bagi mereka yang ekonominya lemah.
Hasil pantauan koran ini di depan Kantor Bank Sumut Sibolga, tempat para pedagang Burjer jualan, Selasa, (31/8) menyebutkan para pedagang pakaian bekas (Burjer) cukup sibuk melayani para pembelinya. Animo masyarakat Sibolga pun untuk membeli pakaian bekas tidak surut, karena pakaian-pakaian bekas ini masih layak pakai dan masih ok.
Menurut pengakuan ibu Nasrun (45) Ia terpaksa harus membeli pakain bekas untuk digunakan anak dan cucu-cucunya pada lebaran nanti, hal itu karena perekonomian mereka yang memprihantinkan. “Sekarang ini pakaian baru di toko dan pajak minimal Rp70ribu untuk anak-anak, sementara disini hanya Rp40 ribu, sudah cantik, tinggal dicuci lalau disetrika sudah tampak seperti baru. Jadi anak-nanak tetap semangat nanti merayakan Idul Fitri dengan pakaian baru,”katanya sembari memilih pakain Burjer.
Ibu paroh baya ini mengakui niatnya untuk membelikan pakaian baru buat anak-anaknya dan juga cucunya ada, hanya saja keadaan ekonomi yang membuat. “Dulu sewaktu ayah anak-anak masih hidup, saya masih bisa membeli beberapa stel pakaian untuk anak-anak saya, hanya saja sejak suamiku tiada, keadaan ekonomi kamipun pas-pasan. Makanya saya memilih pakaian bekas ini yang tidak kalah menarik dengan pakaian baru yang ada di toko.
Sementara itu menurut pengakuan pedagang pakaian bekas ini, jumlah stok mereka sengaja ditambah menjelang lebaran nanti. “Kita sengaja menambah stok karena peminat lumayan banyak menjelang lebaran nanti, apalagi saat buka Bal pembeli pasti ramai, aku ibu br Napitupulu pedagang pakaian bekas di Sibolga.
Ada pun harga pakaian bekas ini cukup berpariasi tergangtung model dan jenisnya. Harga yang paling murah kisaran Rp10ribu rupiah, dan paling mahal Rp70ribu. Sedangkan untuk jenis pakaian dalam dan keperluan wanita cukup murah tergantung negosiasi. Pakaian-pakaian bekas ini didatangkan dari Tanjung Balai Asahan dan juga Bagan Siapiapi. (Jas)
Keterangan Foto: PAKAIAN BEKAS
Menjelang Lebaran pakaian bekas alias Burjer (buruk-buruk Jerman) laris manis di Kota Sibolga. Untuk memenuhi kebutuhan pembeli, para pedagang terpaksa menambah stok mereka. (BATAKNEWS.COM/jason gultom)

Tidak ada komentar: