Senin, 30 Agustus 2010

Untuk Mengatasi Kepadatan Penduduk dan Pemukiman di Sibolga

Wali Kota: Mendatarkan Gunung dan Menguruk Laut

Sibolga, BATAKNEWS.COM

Kota Sibolga saat ini adalah kota terpadat dan tersempit penduduknya, hal itu dikarenakan minimnya lahan yang dimiliki Sibolga. Persoalan ini memang sudah menjadi persoalan klasik, karena dari sejak dulu para Wali Kota sebelumnya sudah memasukkan program ini menjadi andalan mereka. Namun nyatanya, program tinggallah program dan kepadatan penduduk di Kota Sibolga semakin menjadi-jadi.

Jika kita lihat sekarang ini kondisi pemukiman di Kota Sibolga cukup memprihatinkan, masyarakatnya banyak yang bermukim di pengunungan, dilereng bukit, walaupun hidup mereka selalu berhadapan dengan maut. Tidak sedikit rumah warga yang berada di perbukitan tertimpah longsor begitu juga yang tinggal diatas laut dihantam ombak.

Lantas bagiaman Wali Kota danWakil Wali Kota Sibolga yang baru menanggapi hal ini? Menurut Syafri Hutauruk didampingi Wakilnya Marudut Situmorang yang juga menantu Sahat Panggabean mantan Wali Kota Sibolga, usai dilantik Kamis, (26/) di Gedung DPRD Sibolga mengatakan, bahwa kondisi Kota Sibolga yang sempit dan padat penduduk menjadi program utama bagi mereka sesuai dengan visi misi mereka.

“Semua tahu bahwa kondisi Kota Sibolga saat ini sangat sempit dan padat penduduk, rumah-rumah penduduk pun makin kelaut. Upaya yang kami lakukan nantinya adalah mendatarkan gunung dan mengeruk laut, walaupun hal itu bukan pekerjaan gampang karena membutuhkan dana yang besar. Dibalik itu juga kita memiliki sasaran dengan menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Kabupaten Tapanuli Tengah untuk membagi beberapa wilayah menjadi bagian Kota Sibolga. Namun untuk saat ini hal itu masih sulit untuk kami lakukan mengingat kerjasama antara Pemko Sibolga dengan Kabupaten Tapteng saat ini masih kurang maksimal. Harapan kita nanti pada pemimpin baru Tapteng,”katanya.

Sementara itu sejumlah warga Sibolga dan Tapteng yang ditanyai BATAK NEWS.COM tanggapannya, Jumat, (27/8) terkait program Wali Kota Sibolga yang baru ini mengaku pesimis. “Jujur saja kalau mengharapkan gunung diratakan dan mengeruk laut itu adalah kurang kerjaan namanya. Coba kita bayangkan kalau gunung yang ada di Sibolga ini dikeruk pasti akan terjadi bencana karena erosi, dan juga berapa besar dana untuk itu, jangan-jangan dana Sibolga ini nantinya tidak cukup untuk mengerjakan itu,”ketus salah seorang warga Sibolga yang mengaku bernama Mahmud.

Sementara itu menurut Herry Simatupang warga Tapteng, mengaku tidak semuda membalikkan telapak tangan untuk meminta perluasan wilayah dari Tapteng. “Sejak dulu hal ini sudah dilakukan, namun selalu gagal, karen pendekatan yang dilakukan kurang maksimal. Dimana-mana orang yang meminta selalu tangan dibawah, tidak diatas,”katanya. (Jas)

Keterangan Foto: Drs HM Syarfi Hutauruk Wali Kota Sibolga.

Tidak ada komentar: